Alokasi atau jatah pupuk bersubsidi tahun 2020 di wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, berkurang drastis dibandingkan tahun 2019 hingga membuat para petani kebingungan.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magetan Edy Suseno mengatakan pengurangan jatah pupuk tersebut telah ditentukan dari pemerintah pusat. Pengurangan terjadi untuk semua jenis pupuk bersubsidi.

"Pengurangannya cukup drastis. Sesuai data, alokasi pupuk subsidi dari pemerintah pusat hanya 44 persen dari kebutuhan seluruh petani di Magetan," ujar Edy di Magetan, Senin.

Pihaknya merinci jumlah petani di Kabupaten Magetan saat ini mencapai 130 ribu orang. Sedangkan kebutuhan pupuk berdasar RDKK adalah 132 ribu ton pupuk bersubsidi, baik jenis pupuk ZA, Urea, SPK, maupun Phonska.

Sementara, alokasi pupuk bersubsidi tahun 2020 yang disalurkan pemerintah pusat di Magetan hanya 58.570 ton. Jumlah tersebut berkurang dibandingkan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2019 yang mencapai 97.578 ton.

Pihaknya membenarkan jika pengurangan jatah pupuk bersubsidi tersebut membuat para petani di wilayahnya kebingungan. Meski demikian, ia mengaku tidak dapat berbuat banyak terkait pengurangan pupuk tersebut. Sebab, hal itu merupakan kebijakan pemerintah pusat.

Ia menjelaskan, jika terdapat kekurangan di pihak petani, dinasnya akan mengusulkan alokasi tambahan ke Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.

Harapannya usulan alokasi tambahan tersebut dapat disetujui. Namun, jika memang tidak bisa, maka dinas akan meganjurkan petani untuk menggunakan pupuk non-subsidi.

Ia menambahkan, dari tahun ke tahun alokasi pupuk bersubsidi petani memang terus menurun. Hal itu sesuai dengan keinginan pemerintah agar petani menggunakan sistem pemupukan yang berimbang dan secara perlahan mengurangi ketergantungan petani dari pupuk kimia.

Dengan kebijakan pengurangan tersebut, mau tidak mau petani menggunakan pupuk non-subsidi yang harganya dua kali lipat dari pupuk bersubdisi untuk memenuhi kebutuhan tanam.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020