Sebanyak 15 orang karyawan pabrik pengepakan udang PT Panca Mitra Multi Perdana (PMMP) Situbondo, Jawa Timur, terpapar Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Akhmad Yulianto mengatakan bahwa dari belasan karyawan pabrik pengepakan udang yang berlokasi di Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, itu 14 karyawan di antaranya merupakan asal Kabupaten Bondowoso, dan satu karyawan positif lainnya asal Kecamatan Mangaran, Situbondo.

"Sesuai data kami, karyawan (PT PMMP) yang positif terinfeksi virus corona asal Situbondo satu orang dan asal Bondowoso 14 orang," katanya, saat dihubungi di Situbondo, Senin.

Menindaklanjuti adanya belasan karyawan pabrik terpapar COVID-19, lanjut dia, pada hari ini tim Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo,telah dilakukan tes usap (swab test) terhadap karyawan pabrik yang kontak erat dengan karyawan terinfeksi Coronavirus.

"Hari ini kami melakukan tes usap (swab test) terhadap sebanyak 130 orang karyawan yang memiliki kontak erat, dan hari ini juga dikirim ke laboratorium Surabaya," ucapnya.

Yulianto menjelaskan, sampai saat ini tim Satgas Penanganan COVID-19 setempat masih melakukan penyelidikan asal penularan virus corona yang menginfeksi belasan orang karyawan pabrik pengepakan udang tersebut.

"Penularannya masih diselidiki, bisa saja karyawannya itu tertular di lingkungan rumahnya. Makanya kami masih lakukan pelacakan mengenai asal penularannya," tuturnya.

Yuli menambahkan, sejauh ini PT Panca Mitra Multi Perdana yang memiliki ribuan karyawan itu, telah menerapkan protokol kesehatan dan dilengkapi dengan tempat cuci tangan, pengecekan suhu tubuh dan lainnya.

"Kalau di pabrik tersebut selama ini sudah menerapkan protokol kesehatan, semuanya lengkap," ujarnya.

Sementara itu, Humas PT PMMP Situbondo Eko Kridarso mengemukakan bahwa belasan orang karyawannya yang positif telah melakukan karantina mandiri setelah diketahui positif terinfeksi COVID-19.

"Hari ini yang dilakukam tes usap (swab test) karyawan yang kontak erat dan mereka masih dalam satu unit," ujarnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020