PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melakukan pengiriman perdana di Mojokerto, Jawa Timur, produk barunya yang dinamai dengan Baja Ringan Krakatau dengan total 10.000 batang produk Rangka Atap Kanal C dan Reng Asimetris, Senin.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya, Senin, mengatakan produk baja ringan ini diproduksi dengan sistem mutu yang dimiliki Krakatau Steel, sehingga dihasilkan produk yang sangat baik.
Ia mengatakan produk ini hasil program hilirisasi yang menjadi strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah produk Krakatau Steel dan optimalisasi industri dalam negeri.
"Hilirisasi yang dilakukan Krakatau Steel memiliki keunikan. Kami tidak melakukan investasi pabrik baru, tetapi Krakatau Steel memanfaatkan pabrik-pabrik milik pihak ketiga yang utilisasinya masih rendah dengan menggunakan bahan baku Krakatau Steel," katanya.
Bisnis model ini, kata Silmy, merupakan terobosan untuk meminimalkan biaya investasi sehingga dapat langsung menghasilkan produk baru.
Silmy mengatakan Krakatau Steel mengedepankan semangat sharing economy yang saat ini sedang tren di dunia usaha, seperti misalnya Uber dan Grab.
"Krakatau Steel akan mengisi pabrik-pabrik baja yang belum optimal utilisasinya agar naik dan dapat bersaing dengan produk impor," katanya.
Peningkatan utilisasi pabrik baja hilir, kata dia, akan menjadi hal yang positif untuk industri baja dalam negeri khususnya dalam rangka mengurangi impor produk baja yang dalam tiga tahun terakhir sangat tinggi.
"Untuk produk yang kami kirim perdana ini, Krakatau Steel bekerja sama dengan PT Kepuh Kencana Arum menginisiasi produksi baja ringan berupa Kanal C dimensi tinggi 75 mm dan reng tinggi 3 mm serta roll sheet dengan berbagai ketebalan menggunakan bahan baku CRC dari Krakatau Steel," katanya.
Sebagai target awal, Baja Ringan Krakatau Steel ini juga akan dipasarkan di seluruh Pulau Jawa dan Bali. Selanjutnya, akan merambah hingga ke pelosok Nusantara.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya, Senin, mengatakan produk baja ringan ini diproduksi dengan sistem mutu yang dimiliki Krakatau Steel, sehingga dihasilkan produk yang sangat baik.
Ia mengatakan produk ini hasil program hilirisasi yang menjadi strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah produk Krakatau Steel dan optimalisasi industri dalam negeri.
"Hilirisasi yang dilakukan Krakatau Steel memiliki keunikan. Kami tidak melakukan investasi pabrik baru, tetapi Krakatau Steel memanfaatkan pabrik-pabrik milik pihak ketiga yang utilisasinya masih rendah dengan menggunakan bahan baku Krakatau Steel," katanya.
Bisnis model ini, kata Silmy, merupakan terobosan untuk meminimalkan biaya investasi sehingga dapat langsung menghasilkan produk baru.
Silmy mengatakan Krakatau Steel mengedepankan semangat sharing economy yang saat ini sedang tren di dunia usaha, seperti misalnya Uber dan Grab.
"Krakatau Steel akan mengisi pabrik-pabrik baja yang belum optimal utilisasinya agar naik dan dapat bersaing dengan produk impor," katanya.
Peningkatan utilisasi pabrik baja hilir, kata dia, akan menjadi hal yang positif untuk industri baja dalam negeri khususnya dalam rangka mengurangi impor produk baja yang dalam tiga tahun terakhir sangat tinggi.
"Untuk produk yang kami kirim perdana ini, Krakatau Steel bekerja sama dengan PT Kepuh Kencana Arum menginisiasi produksi baja ringan berupa Kanal C dimensi tinggi 75 mm dan reng tinggi 3 mm serta roll sheet dengan berbagai ketebalan menggunakan bahan baku CRC dari Krakatau Steel," katanya.
Sebagai target awal, Baja Ringan Krakatau Steel ini juga akan dipasarkan di seluruh Pulau Jawa dan Bali. Selanjutnya, akan merambah hingga ke pelosok Nusantara.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020