Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VII Jawa Timur Prof Suprapto DEA mengungkapkan kuota mahasiswa penerima bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) di wilayah setempat pada tahun 2020 meningkat 540 persen dibanding tahun 2019.
"Untuk KIP-K LLDikti Wilayah VII mendapatkan kuota sebanyak 6.891 pada tahun 2020, atau meningkat sebanyak 540 persen dari tahun 2019," kata Prof Suprapto saat sosialisasi bantuan KIP-K dan uang SPP ke perguruan tinggi swasta di Surabaya, Jumat.
Prof Suprapto mengatakan pada tahun 2019 LLDikti Wilayah VII mendapatkan kuota sebanyak 1.277 yang nantinya dibagi pada PTS di Jawa Timur.
Dikatakannya, KIP-K adalah nama baru untuk beasiswa Bidikmisi yang diperuntukkan mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta.
"Mahasiswa yang mendapatkan KIP-K ini tetap menggunakan syarat-syarat dalam seleksi beasiswa Bidikmisi, yaitu diutamakan mahasiswa tidak mampu secara finansial, namun berkualitas secara akademik," ujar Suprapto.
Sedangkan untuk bantuan SPP, LLDikti Wilayah VII mendapatkan kuota sebanyak 5.421 orang mahasiswa semester III, 8.490 orang mahasiswa semester V, dan 12.849 orang mahasiswa semester VII.
"Jadi semuanya dapat. Dari mulai mahasiswa baru dengan adanya KIP-K, dan semester III, V, dan VII mendapatkan bantuan SPP. Tentunya para penerima KIP-K dan bantuan SPP ini harus melalui verifikasi dari PTS masing-masing sebelun diajukan pada LLDikti. Nantinya kami akan menyeleksinya," katanya.
Komponen bantuan yang diberikan untuk KIP-K adalah pembebasan biaya pendaftaran seleksi masuk perguruan tinggi, pembebasan biaya kuliah sebesar maksimal Rp2,4 juta, dan bantuan hidup sebesar Rp700 ribu per bulan.
Sedangkan untuk penerima bantuan SPP adalah pembebasan biaya kuliah sebesar maksimal Rp2,4 juta dan sisanya tidak diperkenankan dibebankan pada mahasiswa yang bersangkutan.
Sementara itu, Universitas Narotama Surabaya sebagai salah satu penerima kuota beasiswa KIP-K dan SPP, mengajukan sebanyak 24 mahasiswa sebagai penerima KIP-K.
Sedangkan untuk penerima bantuan SPP saat ini masih dalam pembahasan oleh Rektor, Wakil Rektor, dan Direktur Kemahasiswaan Universitas Narotama Surabaya.
Direktur Kemahasiswaan Universitas Narotama Andi Pontjo Wiyono mengatakan pihaknya sebagai salah satu pengelola beasiswa KIP-K dan program bantuan SPP menilai program ini sangat bagus karena membantu mahasiswa yang kondisi keuangannya mengalami penurunan karena dampak masa pandemi COVID-19.
"Kami sudah mengelola beasiswa Bidikmisi atau yang kini namanya berubah menjadi KIP-K ini sejak tahun 2015. Beasiswa ini adalah beasiswa yang sangat dicari oleh calon mahasiswa karena berasal langsung dari pemerintah. Sehingga dengan bertambahnya kuota ini tentu akan semakin disambut baik oleh calon mahasiswa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Untuk KIP-K LLDikti Wilayah VII mendapatkan kuota sebanyak 6.891 pada tahun 2020, atau meningkat sebanyak 540 persen dari tahun 2019," kata Prof Suprapto saat sosialisasi bantuan KIP-K dan uang SPP ke perguruan tinggi swasta di Surabaya, Jumat.
Prof Suprapto mengatakan pada tahun 2019 LLDikti Wilayah VII mendapatkan kuota sebanyak 1.277 yang nantinya dibagi pada PTS di Jawa Timur.
Dikatakannya, KIP-K adalah nama baru untuk beasiswa Bidikmisi yang diperuntukkan mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta.
"Mahasiswa yang mendapatkan KIP-K ini tetap menggunakan syarat-syarat dalam seleksi beasiswa Bidikmisi, yaitu diutamakan mahasiswa tidak mampu secara finansial, namun berkualitas secara akademik," ujar Suprapto.
Sedangkan untuk bantuan SPP, LLDikti Wilayah VII mendapatkan kuota sebanyak 5.421 orang mahasiswa semester III, 8.490 orang mahasiswa semester V, dan 12.849 orang mahasiswa semester VII.
"Jadi semuanya dapat. Dari mulai mahasiswa baru dengan adanya KIP-K, dan semester III, V, dan VII mendapatkan bantuan SPP. Tentunya para penerima KIP-K dan bantuan SPP ini harus melalui verifikasi dari PTS masing-masing sebelun diajukan pada LLDikti. Nantinya kami akan menyeleksinya," katanya.
Komponen bantuan yang diberikan untuk KIP-K adalah pembebasan biaya pendaftaran seleksi masuk perguruan tinggi, pembebasan biaya kuliah sebesar maksimal Rp2,4 juta, dan bantuan hidup sebesar Rp700 ribu per bulan.
Sedangkan untuk penerima bantuan SPP adalah pembebasan biaya kuliah sebesar maksimal Rp2,4 juta dan sisanya tidak diperkenankan dibebankan pada mahasiswa yang bersangkutan.
Sementara itu, Universitas Narotama Surabaya sebagai salah satu penerima kuota beasiswa KIP-K dan SPP, mengajukan sebanyak 24 mahasiswa sebagai penerima KIP-K.
Sedangkan untuk penerima bantuan SPP saat ini masih dalam pembahasan oleh Rektor, Wakil Rektor, dan Direktur Kemahasiswaan Universitas Narotama Surabaya.
Direktur Kemahasiswaan Universitas Narotama Andi Pontjo Wiyono mengatakan pihaknya sebagai salah satu pengelola beasiswa KIP-K dan program bantuan SPP menilai program ini sangat bagus karena membantu mahasiswa yang kondisi keuangannya mengalami penurunan karena dampak masa pandemi COVID-19.
"Kami sudah mengelola beasiswa Bidikmisi atau yang kini namanya berubah menjadi KIP-K ini sejak tahun 2015. Beasiswa ini adalah beasiswa yang sangat dicari oleh calon mahasiswa karena berasal langsung dari pemerintah. Sehingga dengan bertambahnya kuota ini tentu akan semakin disambut baik oleh calon mahasiswa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020