Sebanyak 140 orang pedagang yang ada di Pasar Taman, Sidoarjo, Jawa Timur, mengikuti tes cepat deteksi virus corona sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 khususnya di lingkungan pasar.

Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sidoarjo Kombes Pol Sumardji di Sidoarjo, Rabu, mengatakan pasar menjadi salah satu tempat bertemunya banyak orang sehingga risiko penularan virus cukup besar.

"Kami memaklumi apabila ada pedagang menolak ikut rapid test. Hal itu wajar karena kemungkinan ada di antara mereka secara psikis takut," katanya di sela pelaksanaan tes cepat di Pasar Taman.

Sumardji mengimbau para pedagang dan masyarakat tidak takut mengikuti tes cepat demi kepentingan bersama dalam memutus pandemi COVID-19.

"Hasilnya, kurang dari sepuluh pedagang yang dinyatakan reaktif, kemudian selanjutnya dilakukan uji swab," katanya.

Ia mengatakan sejumlah pedagang di Pasar Taman Kabupaten Sidoarjo enggan mengikuti tes cepat yang dilakukan Dinas Kesehatan setempat.

"Petugas dari TNI dan Polri terpaksa menjemput mereka agar mau mengikuti tes cepat massal," kata Kombes Sumardji.

Ia menambahkan berbagai upaya telah dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona, termasuk pembentukan kampung tangguh.

"Kampung Tangguh itu dibentuk sebagai upaya meminimalisasi penyebaran COVID-19 di tingkat paling rendah di tatanan masyarakat," katanya.

Hingga kini, di Kabupaten Sidoarjo tercatat tambahan 19 orang positif terinfeksi virus corona sehingga jumlah totalnya mencapai 702 orang.

"Kami terus mendorong masyarakat supaya membiasakan budaya hidup bersih dengan sering cuci tangan, pakai masker dan juga menjaga jarak minimal satu meter," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020