Perkembangan teknologi dan gaya hidup memberikan efek positif bagi generasi milenial, dimana perkembangan tersebut menyebabkan generasi milenial dipandang memiliki kesadaran tentang pola hidup sehat dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Hal tersebut diyakini betul oleh Irma Shofiana Syamsuddin, salah satu generasi milenial yang telah menerapkan pola hidup sehat dalam kesehariannya.
Irma menerapkan pola hidup sehat dengan rutin berolahraga ringan, makan makanan bersih dan bergizi tinggi, banyak minum air putih dan tak lupa mendaftarkan dirinya dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional yang dikelola oleh pemerintah.
Bagi Irma jaminan kesehatan penting dimiliki sejak usia muda karena secara tidak langsung dengan memiliki jaminan kesehatan dirinya juga dapat melindungi masa depannya dari resiko timbulnya biaya yang harus ia bayarkan jika dirinya sakit.
"Jadi tabungan masa depan saya tidak akan terganggu kalau misalnya nanti suatu saat saya harus dirawat di rumah sakit. Ya kalaupun terganggu, paling tidak kan tidak banyak. Karena sudah dijamin sama BPJS Kesehatan," katanya Jumat.
Irma telah terdaftar menjadi peserta sejak tahun 2017. Saat ini ia terdaftar ke dalam segmen peserta pekerja penerima upah (PPU).
Irma berpendapat bahwa menjadi peserta Program JKN-KIS itu penting sebagai sarana proteksi diri atau berjaga-jaga atas timbulnya resiko sakit ditengah kondisi dan gaya hidup yang sering berubah-ubah.
"Penyakit kan tidak tau datangnya kapan dan tidak hanya saat tua kita akan sakit. Apalagi pola hidup juga sangat pengaruh ke kesehatan. Jadi ya tidak ada salahnya punya jaminan kesehatan untuk berjaga-jaga," katanya.
Mengenai penyesuaian iuran yang saat ini baru diberlakukan oleh pemerintah, Irma memandang masih terdapat kewajaran di dalamnya.
Terlebih dirinya mengetahui bahwa iuran program ini sejatinya masih harus terus dievaluasi secara berkala setiap 2 tahun sekali.
"Setahu saya kan terakhir naik 2016, sekarang sudah 2020 berarti sudah 4 tahun. Kebutuhan lain seperti obat-obatan dan sebagainya kan juga ada kenaikan harga, jadi ya masih wajar kalau iuran memang harus disesuaikan," terang Irma.
Irma berpesan pada generasi milenial lainnya untuk segera mendaftarkan dirinya menjadi peserta Jaminan Kesehatan yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Pun jika sudah terdaftar, agar membayar iurannya dengan tertib setiap bulannya.
"Jaminan kesehatan itu penting walaupun kita masih muda, penting untuk berjaga-jaga sambil kita bergotong royong membantu orang yang tidak mampu. Siapa sih yang mau sakit? Tapi dengan membayar iuran rutin kita bisa tetep dapat pahala karena bisa membantu orang lain juga," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Hal tersebut diyakini betul oleh Irma Shofiana Syamsuddin, salah satu generasi milenial yang telah menerapkan pola hidup sehat dalam kesehariannya.
Irma menerapkan pola hidup sehat dengan rutin berolahraga ringan, makan makanan bersih dan bergizi tinggi, banyak minum air putih dan tak lupa mendaftarkan dirinya dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional yang dikelola oleh pemerintah.
Bagi Irma jaminan kesehatan penting dimiliki sejak usia muda karena secara tidak langsung dengan memiliki jaminan kesehatan dirinya juga dapat melindungi masa depannya dari resiko timbulnya biaya yang harus ia bayarkan jika dirinya sakit.
"Jadi tabungan masa depan saya tidak akan terganggu kalau misalnya nanti suatu saat saya harus dirawat di rumah sakit. Ya kalaupun terganggu, paling tidak kan tidak banyak. Karena sudah dijamin sama BPJS Kesehatan," katanya Jumat.
Irma telah terdaftar menjadi peserta sejak tahun 2017. Saat ini ia terdaftar ke dalam segmen peserta pekerja penerima upah (PPU).
Irma berpendapat bahwa menjadi peserta Program JKN-KIS itu penting sebagai sarana proteksi diri atau berjaga-jaga atas timbulnya resiko sakit ditengah kondisi dan gaya hidup yang sering berubah-ubah.
"Penyakit kan tidak tau datangnya kapan dan tidak hanya saat tua kita akan sakit. Apalagi pola hidup juga sangat pengaruh ke kesehatan. Jadi ya tidak ada salahnya punya jaminan kesehatan untuk berjaga-jaga," katanya.
Mengenai penyesuaian iuran yang saat ini baru diberlakukan oleh pemerintah, Irma memandang masih terdapat kewajaran di dalamnya.
Terlebih dirinya mengetahui bahwa iuran program ini sejatinya masih harus terus dievaluasi secara berkala setiap 2 tahun sekali.
"Setahu saya kan terakhir naik 2016, sekarang sudah 2020 berarti sudah 4 tahun. Kebutuhan lain seperti obat-obatan dan sebagainya kan juga ada kenaikan harga, jadi ya masih wajar kalau iuran memang harus disesuaikan," terang Irma.
Irma berpesan pada generasi milenial lainnya untuk segera mendaftarkan dirinya menjadi peserta Jaminan Kesehatan yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Pun jika sudah terdaftar, agar membayar iurannya dengan tertib setiap bulannya.
"Jaminan kesehatan itu penting walaupun kita masih muda, penting untuk berjaga-jaga sambil kita bergotong royong membantu orang yang tidak mampu. Siapa sih yang mau sakit? Tapi dengan membayar iuran rutin kita bisa tetep dapat pahala karena bisa membantu orang lain juga," katanya. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020