Eka Yoga Brata Permana, SH, salah satu peserta JKN-KIS mandiri kelas I, segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) mengatakan kenaikkan iuran BPJS bisa mendorong keberlangsungan program JKN-KIS untuk terus berjalan, sebab secara tanggung jawab moral program ini sangat berarti.

"Untuk saya pribadi, misalkan iurannya dinaikkan sampai lima ratus ribu saya tetap sanggup. Kenapa alasannya, ya kalau menurut saya pribadi keuntungan yang saya dapatkan berlebih," ujar Eka di RS Semen Gresik Jawa Timur, Kamis.

Eka mengatakan, program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) adalah kewajiban bagi warga negara Indonesia, dan sudah seharusnya terus berlanjut karena secara hitungan matematika, manfaat serta keuntungannya jelas.

Eka yang berdomisili di Jalan Veteran Sooko, Wringinanom, Kabupaten Gresik ini mengaku sangat bersyukur bisa menjadi peserta JKN-KIS, sebab iuran yang dia bayarkan tidak seberapa jika dibandingkan dengan keuntungannya.

Eka yang kini sedang menjalani perawatan di RS Semen Gresik karena menderita Osteoarthritis, atau peradangan kronis pada sendi akibat kerusakan pada tulang rawan mendapatkan manfaat banyak dari program JKN-KIS.

“Saya sudah lama menjalani perawatan di RS Semen Gresik ini pak. Saya menjalani fisioterapi setiap seminggu dua kali. Vonis dokter mengatakan saya mengalami kerusakan organ tubuh yang diakibatkan oleh kekurangan cairan di persendian,” jelas Eka kepada wartawan, 

Eka mengaku keuntungan adanya program JKN-KIS, selain untuk dirinya yang harus rutin melakukan fisoterapi selama bertahun-tahun, juga dirasakan sang istri yang menderita kanker kandungan

“Saya tidak bisa bayangkan kalo tidak jadi peserta JKN-KIS, berapa banyak biaya yang harus saya keluarkan. Mulai dari biaya konsultasi dengan spesialis dokter rehat medis, ke dokter penyakit dalam, biaya laboratorium, biaya rontgen lutut dan lain-lainnya," tutur Eka.

Oleh karena itu, kata dia, secara pribadi kalau nanti iuran BPJS kesehatan disesuaikan atau dinaikkan, sampai lima ratus ribupun dirinya sanggup.

Keberadaan dan keberlangsungan program JKN-KIS menurutnya harus terus berjalan. Secara tanggung jawab moral, program ini sangat berarti terutama bagi masyarakat yang sedang sakit dan membutuhkan biaya pengobatan rutin yang harganya tidak murah.

“Lebih tepatnya peduli pak. Program ini jelas membantu kami (saya dan istri). Yang penting saya bayar iuran tepat waktu agar kita terus mendapatkan pelayanan sesuai hak dan kewajiban kita. Pelayanan yang saya terima bagus,saya tidak dibedakan meski saya pasien BPJS kesehatan yang katanya orang-orang diluar sana dibeda-bedakan,” tuturnya. (*)
 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020