Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri, Jawa Timur, meminta warga untuk mewaspadai transmisi lokal penularan virus corona di daerah setempat yang mulai meningkat.

"Transmisi lokal ini terjadi untuk kedua kalinya di Kota Kediri. Transmisi lokal pertama di Kota Kediri dialami oleh warga Perum Wilis (Kelurahan Pojok) yang menularkan ke suami dan anaknya," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri dr Fauzan Adhima di Kediri, Rabu.

Sebanyak 13 orang terkonfirmasi positif COVID-19 telah diumumkan oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.

Kasus tersebut transmisi lokal penularan corona dari klaster buruh linting Pabrik Rokok Simustika Tulungagung. Bahkan, usia pasien yang terinfeksi juga beragam, tiga di antaranya masih anak-anak, yakni 11 tahun, 15 tahun dan 16 tahun.

Fauzan juga menambahkan bahwa mereka masuk orang tanpa gejala (OTG). Dengan semakin banyaknya kasus OTG atau konfirmasi positif corona tanpa gejala, sangat memungkinkan terjadinya transmisi lokal atau pasien tertular di dalam wilayah Kota Kediri.

Orang yang membawa virus coron tidak merasa dirinya sakit, sehingga bebas bepergian meski hanya di dalam kota, lalu menularkan kepada yang lain.

"Adanya transmisi/penularan lokal, maka diimbau kembali seluruh masyarakat Kota Kediri untuk lebih disiplin lagi menjalankan protokol kesehatan," kata Fauzan.

Ia mengatakan protokol kesehatan tersebut, yaitu tetap di rumah yang merupakan pilihan paling mudah untuk memutus rantai penularan COVID-19.

Jika nanti ketika era normal baru akan diterapkan, masyarakat harus semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan saat keluar rumah dan untuk hal-hal yang perlu.

"Kalau harus urgen keluar rumah harus pakai masker, jaga jarak, dan sesering mungkin cuci tangan dengan sabun. Kalau masyarakat tidak disiplin, maka siap-siap akan tertular," ujar Fauzan, mengingatkan.

Sementara itu, pasien terkonfirmasi positif dan semua tanpa gejala tersebut sebetulnya bisa melakukan karantina mandiri. Namun, karena kondisi tempat tinggal pasien tidak memungkinkan, Pemkot Kediri memindahkannya ke RS Kilisuci Kediri, yang merupakan rumah sakit khusus untuk isolasi pasien COVID-19.

Data di Kota Kediri per Rabu (27/5), mencatat jumlah orang dalam pemantauan (ODP) ada 304, jumlah pasien dalam pengawasan 26, jumlah kasus yang terkonfirmasi  44, dimana 23 orang masih dirawat, 14 orang masih dipantau, dan tujuh lainnya sudah dinyatakan sembuh. 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020