Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin takbiran secara dalam jaringan atau daring menyambut Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu malam.
"Pada takbiran di malam Lebaran ini tetap meriah meski pelaksanaannya dilakukan berbeda dan dengan memanfaatkan semua fasilitas teknologi," ujarnya di sela takbiran.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah, serta sejumlah pejabat di lingkungan Forkopimda setempat.
Hadir juga Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mattalitti, beserta pejabat di lingkungan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jatim.
Gelaran takbiran juga diberlakukan protokol kesehatan, yakni menjaga jarak, menggunakan masker, serta disediakan cairan pembersih tangan.
Pada kesempatan tersebut, takbiran daring melalui aplikasi Zoom juga diikuti warga Jatim yang berada di luar negeri atau di lima benua, yakni di Hong Kong (Asia), Jerman (Eropa), Australia (Australia), Maroko (Afrika), dan Amerika Serikat (Amerika).
Pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga mengingatkan bahwa Pemprov Jatim telah secara tegas melarang takbiran keliling guna mencegah dan memutus mata rantai penularan COVID-19.
Selain itu, tradisi Lebaran berupa bersalaman secara langsung juga diharapkan tak dilakukan agar penyebaran COVID-19 terputus.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu menjelaskan, kondisi pandemik ini sangat berbahaya jika ada kerumunan maupun kontak fisik.
"Selama pandemik belum berakhir, sebaiknya tidak melakukan kontak fisik berupa jabat tangan maupun cipika-cipiki. Sebagai gantinya bisa melakukannya dengan telepon, WhatsApp, sms, video call, dan sebagainya," tutur Khofifah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Pada takbiran di malam Lebaran ini tetap meriah meski pelaksanaannya dilakukan berbeda dan dengan memanfaatkan semua fasilitas teknologi," ujarnya di sela takbiran.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah, serta sejumlah pejabat di lingkungan Forkopimda setempat.
Hadir juga Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mattalitti, beserta pejabat di lingkungan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jatim.
Gelaran takbiran juga diberlakukan protokol kesehatan, yakni menjaga jarak, menggunakan masker, serta disediakan cairan pembersih tangan.
Pada kesempatan tersebut, takbiran daring melalui aplikasi Zoom juga diikuti warga Jatim yang berada di luar negeri atau di lima benua, yakni di Hong Kong (Asia), Jerman (Eropa), Australia (Australia), Maroko (Afrika), dan Amerika Serikat (Amerika).
Pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah juga mengingatkan bahwa Pemprov Jatim telah secara tegas melarang takbiran keliling guna mencegah dan memutus mata rantai penularan COVID-19.
Selain itu, tradisi Lebaran berupa bersalaman secara langsung juga diharapkan tak dilakukan agar penyebaran COVID-19 terputus.
Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu menjelaskan, kondisi pandemik ini sangat berbahaya jika ada kerumunan maupun kontak fisik.
"Selama pandemik belum berakhir, sebaiknya tidak melakukan kontak fisik berupa jabat tangan maupun cipika-cipiki. Sebagai gantinya bisa melakukannya dengan telepon, WhatsApp, sms, video call, dan sebagainya," tutur Khofifah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020