Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur kembali menyalurkan bantuan bahan pangan atau paket sembako tahap kedua dari dana APBD 2020 kepada masyarakat terdampak COVID-19 di Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan total bantuan yang diberikan pada kegiatan tersebut mencapai 511 paket sembako yang dibagikan dalam tiga hari.
"Sehingga, masyarakat penerima bantuan dapat mengambil haknya sesuai hari yang telah ditentukan di surat undangan masing-masing," ujar Wali Kota Maidi di sela kegiatan penyaluran bantuan sembako di Kantor Kelurahan Demangan, Selasa (19/5).
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Maidi menuturkan bahwa bantuan dari dana ABPD 2020 telah disiapkan oleh Pemkot Madiun bagi 7.478 penerima warga terdampak COVID-19.
"Selain itu, ada bantuan yang berasal dari donasi, PKH, BPNT, BPNTD, dan BST. Totalnya mencapai 40 ribu penerima," kata dia.
Tak hanya itu, Pemkot Madiun juga menyediakan posko sembako di rumah dinas wali kota. Warga yang belum menerima bantuan bisa mendapatkan paket sembako di sana. Tentunya, dengan disertai surat pengantar dari kelurahan. Dalam hal ini, kelurahan wajib menyeleksi warganya yang sudah atau belum dapat bantuan.
Pemkot juga memasang stiker bagi warga yang telah menerima bantuan dari pemerintah. Sehingga, diharapkan bantuan-bantuan tersebut merata dan tidak tumpang tindih.
Lebih lanjut, mantan Sekda Kota Madiun itu juga mengatakan bahwa pemantauan terhadap warga yang belum mendapatkan bantuan terus dilakukan. Harapannya, sebelum Lebaran tiba nanti kebutuhan semua masyarakat telah terpenuhi.
"Tidak ada alasan orang Kota Madiun sulit cari sembako. Beras, gula, ready semua," kata dia.
Penderita kanker dan hemofilia
Bantuan bahan pangan atau paket sembako juga menyasar kepada penderita kanker dan hemofilia (kelainan darah) yang ada di Kota Madiun.
Di hari yang sama Wali Kota Madiun Maidi bersama Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Madiun Yuni Setyawati Maidi memberikan bantuan paket sembako bagi para penderita kanker dan hemofilia yang dilakukan secara simbolis di aula Panti PKK Jalan Pahlawan Kota Madiun.
Penyerahan diikuti sembilan orang perwakilan dari tiap-tiap kecamatan yang ada di Kota Madiun. Jumlah sembako yang dibagikan mencapai sebanyak 83 paket bantuan.
Ketua YKI Kota Madiun Yuni Setyawati Maidi mengatakan bantuan yang diberikan tersebut semoga bisa bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Pihaknya ingin dengan bantuan yang diberikan bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak.
"Di saat seperti ini kepedulian dengan sesama harus dikedepankan. Saya berharap semoga bantuan yang diberikan bisa bermanfaat bagi penerima," kata Yuni.
Ia juga meminta warga Kota Madiun untuk selalu mematuhi anjuran pemerintah dengan memakai masker dan menerapkan "physical distancing" saat berinteraksi dengan lainnya.
Sementara, Wali Kota Madiun Maidi mengatakan bantuan-bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak COVID-19 di Kota Madiun akan terus disalurkan. Ia mengimbau masyarakat supaya tidak khawatir terkait penerimaan bantuan.
"Masyarakat yang belum dapat silakan ke rumah dinas dengan syarat membawa surat rekomendasi yang ditandatangani RT masing-masing. Tidak usah royokan, jangan khawatir, semua pasti dapat bantuan," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan total bantuan yang diberikan pada kegiatan tersebut mencapai 511 paket sembako yang dibagikan dalam tiga hari.
"Sehingga, masyarakat penerima bantuan dapat mengambil haknya sesuai hari yang telah ditentukan di surat undangan masing-masing," ujar Wali Kota Maidi di sela kegiatan penyaluran bantuan sembako di Kantor Kelurahan Demangan, Selasa (19/5).
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Maidi menuturkan bahwa bantuan dari dana ABPD 2020 telah disiapkan oleh Pemkot Madiun bagi 7.478 penerima warga terdampak COVID-19.
"Selain itu, ada bantuan yang berasal dari donasi, PKH, BPNT, BPNTD, dan BST. Totalnya mencapai 40 ribu penerima," kata dia.
Tak hanya itu, Pemkot Madiun juga menyediakan posko sembako di rumah dinas wali kota. Warga yang belum menerima bantuan bisa mendapatkan paket sembako di sana. Tentunya, dengan disertai surat pengantar dari kelurahan. Dalam hal ini, kelurahan wajib menyeleksi warganya yang sudah atau belum dapat bantuan.
Pemkot juga memasang stiker bagi warga yang telah menerima bantuan dari pemerintah. Sehingga, diharapkan bantuan-bantuan tersebut merata dan tidak tumpang tindih.
Lebih lanjut, mantan Sekda Kota Madiun itu juga mengatakan bahwa pemantauan terhadap warga yang belum mendapatkan bantuan terus dilakukan. Harapannya, sebelum Lebaran tiba nanti kebutuhan semua masyarakat telah terpenuhi.
"Tidak ada alasan orang Kota Madiun sulit cari sembako. Beras, gula, ready semua," kata dia.
Penderita kanker dan hemofilia
Bantuan bahan pangan atau paket sembako juga menyasar kepada penderita kanker dan hemofilia (kelainan darah) yang ada di Kota Madiun.
Di hari yang sama Wali Kota Madiun Maidi bersama Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Madiun Yuni Setyawati Maidi memberikan bantuan paket sembako bagi para penderita kanker dan hemofilia yang dilakukan secara simbolis di aula Panti PKK Jalan Pahlawan Kota Madiun.
Penyerahan diikuti sembilan orang perwakilan dari tiap-tiap kecamatan yang ada di Kota Madiun. Jumlah sembako yang dibagikan mencapai sebanyak 83 paket bantuan.
Ketua YKI Kota Madiun Yuni Setyawati Maidi mengatakan bantuan yang diberikan tersebut semoga bisa bermanfaat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Pihaknya ingin dengan bantuan yang diberikan bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak.
"Di saat seperti ini kepedulian dengan sesama harus dikedepankan. Saya berharap semoga bantuan yang diberikan bisa bermanfaat bagi penerima," kata Yuni.
Ia juga meminta warga Kota Madiun untuk selalu mematuhi anjuran pemerintah dengan memakai masker dan menerapkan "physical distancing" saat berinteraksi dengan lainnya.
Sementara, Wali Kota Madiun Maidi mengatakan bantuan-bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak COVID-19 di Kota Madiun akan terus disalurkan. Ia mengimbau masyarakat supaya tidak khawatir terkait penerimaan bantuan.
"Masyarakat yang belum dapat silakan ke rumah dinas dengan syarat membawa surat rekomendasi yang ditandatangani RT masing-masing. Tidak usah royokan, jangan khawatir, semua pasti dapat bantuan," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020