Pasar tradisional Banjaran, Kota Kediri, Jawa Timur, ditutup selama tiga hari oleh Pemerintah Kota Kediri, guna mengantisipasi penyebaran virus corona setelah temuan seorang pedagang yang reaktif saat rapid test COVID-19.

"Berkaitan dengan adanya salah satu pedagang di Pasar Banjaran Kediri yang positif saat rapid test COVID-19, dengan ini kami sampaikan kepada seluruh pedagang dan pengunjung pasar bahwa pasar akan ditutup sementara selama tiga hari," kata Direktur Utama Perumda Pasar Joyoboyo Kota Kediri M Ihwan Yusup di Kediri, Jatim, Senin.

Ia mengatakan penutupan itu dilakukan sementara hanya tiga hari, sejak Minggu (10/5/2020) hingga Selasa (12/5/2020). Selama itu, juga akan dilakukan sterilisasi sesuai dengan protokol pencegahan COVID-19.

"Untuk selanjutnya Pasar Banjaran Kediri akan beroperasi kembali pada Rabu (13/5/2020). Adapun penutupan ini berdasarkan kesepakatan PD Pasar Kediri dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri dengan menerapkan standar protokol penanganan dan pencegahan COVID-19," kata Ihwan.

Sementara itu, pedagang yang diketahui reaktif saat rapid test tersebut merupakan seorang warga Desa Jabon, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Ia berdagang di Pasar Banjaran Kota Kediri. Di pasar tersebut banyak pedagang unggas.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri dr Fauzan Adhima menambahkan kebijakan penutupan pasar sementara tersebut sudah dilakukan sosialisasi sebelumnya terhadap para pedagang setempat.

"Sudah disosialisasikan dan hasilnya Alhamdulillah tidak ada penolakan," kata Fauzan.

Data pantauan COVID-19 Kota Kediri per Minggu (10/5/), orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 282, pasien dalam pengawasan (PDP) 19 orang, dan kasus yang terkonfirmasi positif ada 10 pasien, dengan satu masih dirawat, tiga dipantau, dan enam sisanya sudah dinyatakan sembuh. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020