Dua tambahan pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Jember, Jawa Timur, merupakan orang yang mengalami kontak erat dengan pasien positif yang meninggal dunia sebelumnya dari Klaster Papua, sehingga secara keseluruhan hingga 8 Mei 2020 tercatat 14 pasien positif.
"Untuk kasus positif ke-13 dan ke-14 merupakan keluarga dari pasien kasus positif ke-4 yang telah meninggal dunia, yang merupakan seorang pensiunan guru di Papua dan pulang ke rumahnya di Kecamatan Ledokombo pada akhir Maret lalu," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Jember Gatot Triyono di Jember, Jumat.
Menurutnya, pasien positif ke-13 merupakan orang tanpa gejala (OTG) yang menjalani tes cepat pertama pada 15 April 2020 dengan hasil negatif. Dia kemudian menjalani tes cepat kedua dengan hasil reaktif, sehingga dilakukan swab pada 25 April 2020 yang hasilnya terkonfirmasi positif.
"Pasien yang terkonfirmasi positif tersebut merupakan istri dari seorang pensiunan guru di Papua yang meninggal dunia dan terkonfirmasi positif setelah yang bersangkutan meninggal dunia," tuturnya.
Pasien ke-13 itu mengalami demam, sehingga statusnya menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) yang terkonfirmasi positif dan menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit rujukan COVID-19 di Jember.
Untuk pasien positif ke-14 merupakan saudara pasien ke-13 yang awalnya menjalani tes cepat pertama pada 17 April 2020 dengan hasil tes non-reaktif, kemudian pada 26 April 2020 menjalani tes cepat kedua dengan hasil reaktif.
"Setelah hasil reaktif, maka dilakukan swab dan hasilnya terkonfirmasi positif. Total pasien positif COVID-19 di Jember sebanyak 14 orang dan satu orang di antaranya dinyatakan sembuh setelah hasil evaluasi swabnya negatif," katanya.
Gatot menjelaskan, ringkasan data kasus terkonfirmasi positif di Jember terbagi dalam Klaster Jakarta sebanyak dua kasus, Klaster Sukolilo (Surabaya) sebanyak lima kasus, Klaster Papua sebanyak empat kasus, klaster Jombang sebanyak dua kasus, dan Klaster Kaliwates.
"Data pantauan COVID-19 tercatat sebanyak 14 orang terkonfirmasi positif, 103 orang pasien dalam pengawasan (PDP), dan sebanyak 1.211 orang dalam pemantauan (ODP) dengan jumlah yang meninggal sebanyak 30 orang, baik positif, PDP, maupun ODP," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Untuk kasus positif ke-13 dan ke-14 merupakan keluarga dari pasien kasus positif ke-4 yang telah meninggal dunia, yang merupakan seorang pensiunan guru di Papua dan pulang ke rumahnya di Kecamatan Ledokombo pada akhir Maret lalu," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Jember Gatot Triyono di Jember, Jumat.
Menurutnya, pasien positif ke-13 merupakan orang tanpa gejala (OTG) yang menjalani tes cepat pertama pada 15 April 2020 dengan hasil negatif. Dia kemudian menjalani tes cepat kedua dengan hasil reaktif, sehingga dilakukan swab pada 25 April 2020 yang hasilnya terkonfirmasi positif.
"Pasien yang terkonfirmasi positif tersebut merupakan istri dari seorang pensiunan guru di Papua yang meninggal dunia dan terkonfirmasi positif setelah yang bersangkutan meninggal dunia," tuturnya.
Pasien ke-13 itu mengalami demam, sehingga statusnya menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) yang terkonfirmasi positif dan menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit rujukan COVID-19 di Jember.
Untuk pasien positif ke-14 merupakan saudara pasien ke-13 yang awalnya menjalani tes cepat pertama pada 17 April 2020 dengan hasil tes non-reaktif, kemudian pada 26 April 2020 menjalani tes cepat kedua dengan hasil reaktif.
"Setelah hasil reaktif, maka dilakukan swab dan hasilnya terkonfirmasi positif. Total pasien positif COVID-19 di Jember sebanyak 14 orang dan satu orang di antaranya dinyatakan sembuh setelah hasil evaluasi swabnya negatif," katanya.
Gatot menjelaskan, ringkasan data kasus terkonfirmasi positif di Jember terbagi dalam Klaster Jakarta sebanyak dua kasus, Klaster Sukolilo (Surabaya) sebanyak lima kasus, Klaster Papua sebanyak empat kasus, klaster Jombang sebanyak dua kasus, dan Klaster Kaliwates.
"Data pantauan COVID-19 tercatat sebanyak 14 orang terkonfirmasi positif, 103 orang pasien dalam pengawasan (PDP), dan sebanyak 1.211 orang dalam pemantauan (ODP) dengan jumlah yang meninggal sebanyak 30 orang, baik positif, PDP, maupun ODP," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020