Lembaga Manajemen Infaq (LMI) dan Yayasan Manarul Ilmi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) membagikan bantuan 1.000 sembako untuk guru ngaji terdampak COVID-19 di Surabaya dan Sidoarjo.

"Selama ini banyak masyarakat yang memberikan bantuan kepada tukang ojek. Itu bagus, namun sebenarnya ada yang juga terdampak dari COVID-19, yakni para guru ngaji dan ustaz-ustazah," kata Direktur Penghimpunan dan Pemberdayaan LMI, Guritno di Surabaya, Selasa.

Guritno mengatakan, mungkin beberapa bulan ini guru ngaji tidak mengungkapkan pendapatannya karena malu. Namun, setelah diajak berdiskusi oleh LMI, ternyata guru ngaji memang sangat terdampak. 

"Pengajaran libur, sekolah libur, jadwal kajian yang biasanya mereka dapat kafalah juga libur. Pastinya, mereka tidak ada pendapatan sama sekali," ujarnya.

Senada, Ketua Pengurus YMI ITS Triyanto mengatakan bahwa aksi ini bertujuan peduli kepada masyarakat terdampak COVID-19.

"Program berbagi sembako gratis ini sebagai wujud kepedulian kita terhadap masyarakat kecil yang kehilangan akses penghasilan, dengan harapan dapat membantu mengurangi beban ekonomi bagi mereka yang terdampak wabah COVID-19," ujarnya.

Dia mengungkapkan pada hari ini, LMI dan YMI ITS baru membagikan 20 paket sembako ke guru ngaji, sebab ada aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang tidak diperbolehkan kumpul banyak orang.

Rencananya kekurangan itu dibagikan mulai besok, Rabu (6/5) hingga selesai di guru ngaji dan ustaz sekitar Surabaya dan Sidoarjo.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020