Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menjemput empat buruh linting Pabrik Rokok Simustika di Tulungagung yang dinyatakan reaktif atau positif berdasarkan hasil rapid test, guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri melakukan penjemputan, klaster salah satu pabrik rokok di Tulungagung. Keempat orang (buruh linting) tersebut berada di rusunawa IAIN Tulungagung," Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kediri Krisna Setiawan di Kediri, Senin.
Baca juga: 214 buruh pabrik rokok di Tulungagung jalani rapid test, 17 orang hasilnya positif
Ia mengatakan, penjemputan warga Kabupaten Kediri yang menjadi buruh linting pabrik rokok di Tulungagung itu guna pemeriksaan lebih lanjut.
"Mereka juga akan menjalani isolasi diri di desa masing-masing sampai menunggu tes swab yang akan dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, yang direncanakan dilakukan pada Rabu (6/5) lusa," ujar dia.
Baca juga: Lagi, tujuh buruh linting pabrik rokok Tulungagung ditemukan positif saat rapid test
Sementara itu, Komandan Unit Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Windoko menambahkan, empat orang buruh linting pabrik rokok Tulungagung yang berstatus ODP (orang dalam pemantauan) itu masing-masing warga Desa Silir, Kecamatan Wates; warga Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih; warga Desa Sidomulyo dan Desa Kedak, Kecamatan Semen.
"Warga Desa Silir dan Desa Banjarejo dijemput dengan kendaraan PKM Wonorejo, lalu diantar langsung ke rumah masing-masing. Sedangkan warga Desa Sidomulyo dan Desa Kedak dijemput oleh kendaraan PKM Semen dan diantar ke tempat isolasi mandiri yang disediakan pemerintah desa masing-masing," kata Krisna.
Baca juga: 133 buruh rokok asal Kediri wajib jalani "rapid test"
Sebelumnya pada Sabtu (2/5), tim epidemologi dari Kabupaten Tulungagung melakukan rapid test terhadap 214 buruh linting pabrik rokok di Tulungagung. Hasilnya, sebanyak 17 orang ditemukan reaktif (positif) COVID-19.
Sebanyak tujuh dari 17 orang buruh linting pabrik rokok di Tulungagung yang diduga positif COVID-19 dan berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) itu merupakan warga Tulungagung, sehingga terhadap mereka diberlakukan kebijakan karantina di Rusunawa IAIN Tulungagung.
Baca juga: Ada karyawan diduga positif COVID-19, Pabrik Rokok Mustika Tulungagung diwajibkan tutup
Sementara 10 orang buruh linting lainnya dilimpahkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah COVID-19 daerah asal masing-masing, yakni Kota Kediri dan Kabupaten Kediri.
Jumlah buruh linting yang diduga positif COVID-19 itu bertambah, setelah tim epidemologi kembali menemukan tujuh orang buruh linting di pabrik rokok Tulungagung yang terkonfirmasi reaktif dari hasil rapid test di Puskesmas Bangunjaya, Kecamatan Pakel, Tulungagung, Senin ini.
Ketujuh orang buruh linting pabrik rokok Tulungagung itu juga langsung dilakukan tindakan karantina ke Rusunawa IAIN Tulungagung, bergabung dengan 17 buruh linting sebelumnya yang lebih dulu terkonfirmasi reaktif dan dibantarkan ke rusunawa mahasiswa tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri melakukan penjemputan, klaster salah satu pabrik rokok di Tulungagung. Keempat orang (buruh linting) tersebut berada di rusunawa IAIN Tulungagung," Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kediri Krisna Setiawan di Kediri, Senin.
Baca juga: 214 buruh pabrik rokok di Tulungagung jalani rapid test, 17 orang hasilnya positif
Ia mengatakan, penjemputan warga Kabupaten Kediri yang menjadi buruh linting pabrik rokok di Tulungagung itu guna pemeriksaan lebih lanjut.
"Mereka juga akan menjalani isolasi diri di desa masing-masing sampai menunggu tes swab yang akan dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, yang direncanakan dilakukan pada Rabu (6/5) lusa," ujar dia.
Baca juga: Lagi, tujuh buruh linting pabrik rokok Tulungagung ditemukan positif saat rapid test
Sementara itu, Komandan Unit Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Windoko menambahkan, empat orang buruh linting pabrik rokok Tulungagung yang berstatus ODP (orang dalam pemantauan) itu masing-masing warga Desa Silir, Kecamatan Wates; warga Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih; warga Desa Sidomulyo dan Desa Kedak, Kecamatan Semen.
"Warga Desa Silir dan Desa Banjarejo dijemput dengan kendaraan PKM Wonorejo, lalu diantar langsung ke rumah masing-masing. Sedangkan warga Desa Sidomulyo dan Desa Kedak dijemput oleh kendaraan PKM Semen dan diantar ke tempat isolasi mandiri yang disediakan pemerintah desa masing-masing," kata Krisna.
Baca juga: 133 buruh rokok asal Kediri wajib jalani "rapid test"
Sebelumnya pada Sabtu (2/5), tim epidemologi dari Kabupaten Tulungagung melakukan rapid test terhadap 214 buruh linting pabrik rokok di Tulungagung. Hasilnya, sebanyak 17 orang ditemukan reaktif (positif) COVID-19.
Sebanyak tujuh dari 17 orang buruh linting pabrik rokok di Tulungagung yang diduga positif COVID-19 dan berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) itu merupakan warga Tulungagung, sehingga terhadap mereka diberlakukan kebijakan karantina di Rusunawa IAIN Tulungagung.
Baca juga: Ada karyawan diduga positif COVID-19, Pabrik Rokok Mustika Tulungagung diwajibkan tutup
Sementara 10 orang buruh linting lainnya dilimpahkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah COVID-19 daerah asal masing-masing, yakni Kota Kediri dan Kabupaten Kediri.
Jumlah buruh linting yang diduga positif COVID-19 itu bertambah, setelah tim epidemologi kembali menemukan tujuh orang buruh linting di pabrik rokok Tulungagung yang terkonfirmasi reaktif dari hasil rapid test di Puskesmas Bangunjaya, Kecamatan Pakel, Tulungagung, Senin ini.
Ketujuh orang buruh linting pabrik rokok Tulungagung itu juga langsung dilakukan tindakan karantina ke Rusunawa IAIN Tulungagung, bergabung dengan 17 buruh linting sebelumnya yang lebih dulu terkonfirmasi reaktif dan dibantarkan ke rusunawa mahasiswa tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020