Sebanyak 21.700 kepala keluarga terdampak wabah COVID-19 di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai pekan depan akan memperoleh paket sembako masing-masing senilai Rp200.000 per bulan selama tiga kali.
"Paket sembako ini merupakan salah satu jaring pengaman sosial yang bersumber dari APBD, selain paket sembako yang akan disalurkan pertengahan Mei ini adalah paket nutrisi untuk ibu hamil dan menyusui, bantuan untuk penyandang disabilitas, pekerja seni-budaya dan pelaku pariwisata, serta insentif bagi santri dan penambahan beasiswa mahasiswa," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Minggu.
Ia mengemukakan, puluhan ribu paket sembako itu terdiri dari beras 10 kilogram, sarden 5 kaleng, minyak goreng, dan satu dus mi instan.
Para penerimanya, lanjut dia, ditentukan melalui data yang disusun dari tingkat desa/kelurahan. Hal ini untuk mengantisipasi agar tidak ada tumpang tindih data yang menerima bantuan, karena saat ini banyak mekanisme bantuan yang digelontorkan pemerintah.
"Harapan saya, semua warga terdampak bisa menerima bantuan. Jangan sampai ada yang tumpang tindih penerimaan bantuannya. Dalam hitungan kami, semua warga miskin di Banyuwangi bisa terakomodasi bantuan dari berbagai skema yang telah pemerintah berikan," kata Bupati Anas.
Ia menambahkan, jumlah skema bantuan yang disiapkan mulai dari pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten melebihi jumlah warga miskin yang ada di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Jadi, jangan sampai tumpang tindih, agar kelebihan kuota bantuan bisa dinikmati warga terdampak yang tidak masuk dalam DTKS," ujarnya.
Secara khusus, Bupati Anas mengapresiasi para kepala desa, jajaran Badan Permusyawaratan Desa (BPD), lurah, camat dan dinas terkait yang bekerja keras akhir-akhir ini untuk memvalidasi data. Selain itu, juga melibatkan koordinasi RT dan RW.
"Tentu ada kendala-kendala teknis, ya memang saat ini semua sedang menghadapi masalah. Tapi spirit kades, lurah, BPD, camat dan dinas terkait perlu diapresiasi, dan yang masih ada kekurangan bisa segera diperbaiki," tuturnya.
Mengenai paket sembako dari APBD Kabupaten Banyuwangi yang telah siap, menurut Anas, akan disalurkan mulai pekan depan sesuai data desa yang sudah lengkap.
"Pemkab Banyuwangi juga berterima kasih kepada semua pihak yang juga ikut bergerak membantu masyarakat. Teman-teman TNI, kepolisian, parpol, ormas, komunitas, pelaku usaha dan sebagainya bergerak bersama," paparnya.
Azwar Anas menambahkan, belanja sembako tersebut melalui Perum Bulog guna mempermudah laporan dan sekaligus tidak menimbulkan multitafsir terkait pengadaan barang dan jasa.
"Kami pastikan semua anggaran penanganan COVID-19 di Banyuwangi diperuntukkan sebagaimana mestinya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Paket sembako ini merupakan salah satu jaring pengaman sosial yang bersumber dari APBD, selain paket sembako yang akan disalurkan pertengahan Mei ini adalah paket nutrisi untuk ibu hamil dan menyusui, bantuan untuk penyandang disabilitas, pekerja seni-budaya dan pelaku pariwisata, serta insentif bagi santri dan penambahan beasiswa mahasiswa," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Minggu.
Ia mengemukakan, puluhan ribu paket sembako itu terdiri dari beras 10 kilogram, sarden 5 kaleng, minyak goreng, dan satu dus mi instan.
Para penerimanya, lanjut dia, ditentukan melalui data yang disusun dari tingkat desa/kelurahan. Hal ini untuk mengantisipasi agar tidak ada tumpang tindih data yang menerima bantuan, karena saat ini banyak mekanisme bantuan yang digelontorkan pemerintah.
"Harapan saya, semua warga terdampak bisa menerima bantuan. Jangan sampai ada yang tumpang tindih penerimaan bantuannya. Dalam hitungan kami, semua warga miskin di Banyuwangi bisa terakomodasi bantuan dari berbagai skema yang telah pemerintah berikan," kata Bupati Anas.
Ia menambahkan, jumlah skema bantuan yang disiapkan mulai dari pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten melebihi jumlah warga miskin yang ada di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Jadi, jangan sampai tumpang tindih, agar kelebihan kuota bantuan bisa dinikmati warga terdampak yang tidak masuk dalam DTKS," ujarnya.
Secara khusus, Bupati Anas mengapresiasi para kepala desa, jajaran Badan Permusyawaratan Desa (BPD), lurah, camat dan dinas terkait yang bekerja keras akhir-akhir ini untuk memvalidasi data. Selain itu, juga melibatkan koordinasi RT dan RW.
"Tentu ada kendala-kendala teknis, ya memang saat ini semua sedang menghadapi masalah. Tapi spirit kades, lurah, BPD, camat dan dinas terkait perlu diapresiasi, dan yang masih ada kekurangan bisa segera diperbaiki," tuturnya.
Mengenai paket sembako dari APBD Kabupaten Banyuwangi yang telah siap, menurut Anas, akan disalurkan mulai pekan depan sesuai data desa yang sudah lengkap.
"Pemkab Banyuwangi juga berterima kasih kepada semua pihak yang juga ikut bergerak membantu masyarakat. Teman-teman TNI, kepolisian, parpol, ormas, komunitas, pelaku usaha dan sebagainya bergerak bersama," paparnya.
Azwar Anas menambahkan, belanja sembako tersebut melalui Perum Bulog guna mempermudah laporan dan sekaligus tidak menimbulkan multitafsir terkait pengadaan barang dan jasa.
"Kami pastikan semua anggaran penanganan COVID-19 di Banyuwangi diperuntukkan sebagaimana mestinya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020