Pandemi Coronavirus disease (COVID-19) yang mulai masuk di Indonesia sejak awal Maret 2020 membuat pemerintah mengambil sikap dengan memberlakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran virus corona. 

Kebijakan tersebut berdampak ke berbagai sektor termasuk dalam pemberian pelayanan kesehatan, sehingga pembatasan pelayanan telah diterapkan, namun hal itu tidak menjadi alasan untuk mengurangi kualitas layanan bagi BPJS Kesehatan. 

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jember Antokalina Sari Verdiana memastikan bawah pelayanan kepada peserta JKN-KIS baik di fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama maupun lanjutan tetap diberikan secara optimal. 

"Tidak perlu merasa khawatir, pelayanan kesehatan di masa pandemi corona itu tetap diberikan oleh mitra kami dengan optimal dan masing-masing faskes sudah menerapkan protokol pencegahan virus Corona dengan sangat baik," tuturnya di Jember, Rabu.

Ia mengatakan, peserta dan masyarakat pun diharapkan tidak ragu jika memang mengalami kondisi kesehatan yang kurang baik untuk bisa berkonsultasi dengan dokter di faskes.

"Jika pemberlakuan kebijakan physical distancing harus dipatuhi setiap orang dan jika tidak ada kondisi darurat, maka diharapkan peserta dapat memanfaatkan media daring yang ada, dimana setiap faskes juga telah bersedia untuk memberikan layanan konsultasi melalui media daring," katanya.

Menurutnya pelayanan di faskes juga bisa melalui media daring contoh seperti melalui fitur konsultasi dokter yang ada di aplikasi Mobile JKN, sehingga peserta bisa menyampaikan kondisi kesehatan yang dialaminya dan akan diberikan saran tindak lanjutnya.

Dokter penanggung jawab Klinik Wira Sakti, dr Nurul Hidayati juga membenarkan hal tersebut dan mengatakan dalam masa pandemi COVID-19, pihaknya telah menjalankan protokol pelayanan kepada peserta namun pihaknya memastikan tidak mengurangi kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan.

"Pelayanan peserta tetap diberikan dengan tetap menjalankan protokol keamanan seperti pemakaian APD untuk seluruh petugas, pemberian jarak pengunjung dan pembatasan pengunjung di faskes," katanya.

Meskipun wabah itu terus berlangsung entah sampai kapan dan risiko yang terjadi, lanjut dia, tidak membuat semangat faskes surut untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta. 

"Zaman sekarang sudah canggih, peserta kami imbau jika kondisi tidak darurat bisa berkonsultasi dulu melalui layanan konsultasi dokter dan juga Whatsapp pribadi saya," ujarnya.

Ia mengatakan peserta bisa menyampaikan keluhan yang dialami, kemudian pihak faskes akan menyarankan obat dan tindakan sesuai kebutuhan medis, serta obat akan dikirimkan ke rumah peserta jika diperlukan.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020