Seorang bapak usia 45 tahun dan anaknya yang berusia 14 tahun, warga Kota Kediri, Jawa Timur, diketahui positif terinfeksi virus corona jenis baru atau COVID-19, setelah terdapat anggota keluarganya yang sebelumnya juga positif corona.
"Kami baru saja mendapatkan hasil swab tes dari provinsi, terkonfirmasi positif, berusia 45 dan 14 tahun. Ini adalah suami dan anak dari kasus 6 di Kediri Kota," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Sabtu malam.
Ia mengatakan, saat ini bapak dan anak tersebut menjalani isolasi mandiri. Keduanya masuk kategori orang tanpa gejala dan kondisinya terus dipantau oleh tim medis.
"Saat ini kedua pasien tersebut diisolasi mandiri dikarenakan masuk kategori orang tanpa gejala atau OTG. Kenapa tidak diisolasi di rumah sakit? Karena saat ini ruang isolasi RSUD Gambiran penuh," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.
Mas Abu juga meminta masyarakat mematuhi anjuran pemerintah dengan selalu menerapkan pola hidup sehat dan mengenakan masker ketika keluar rumah.
"Saya minta informasi ini bisa menjadi perhatian kita bersama dan saya minta masyarakat Kota Kediri terus waspada dan hati-hati dan jangan lupa gunakan masker," ujar Mas Abu.
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri dr. Fauzan Adima menambahkan, dengan adanya kasus positif dua orang tersebut, di Kota Kediri telah memasuki fase lokal transmisi penularan virus corona.
"Meskipun awalnya Kasus 6 Kediri Kota ini dari klaster pelatihan haji di Sukolilo, Surabaya, namun penularan ke keluarga terjadi di Kota Kediri," kata Fauzan.
Di Kota Kediri, data per Sabtu (25/4), terdapat 206 orang dalam pemantauan (ODP), 14 pasien dalam pengawasan (PDP), dan ada sembilan orang yang terkonfirmasi positif, dimana tiga orang masih dirawat, dua orang isolasi mandiri, dan empat orang sisanya sudah sembuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Kami baru saja mendapatkan hasil swab tes dari provinsi, terkonfirmasi positif, berusia 45 dan 14 tahun. Ini adalah suami dan anak dari kasus 6 di Kediri Kota," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Sabtu malam.
Ia mengatakan, saat ini bapak dan anak tersebut menjalani isolasi mandiri. Keduanya masuk kategori orang tanpa gejala dan kondisinya terus dipantau oleh tim medis.
"Saat ini kedua pasien tersebut diisolasi mandiri dikarenakan masuk kategori orang tanpa gejala atau OTG. Kenapa tidak diisolasi di rumah sakit? Karena saat ini ruang isolasi RSUD Gambiran penuh," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.
Mas Abu juga meminta masyarakat mematuhi anjuran pemerintah dengan selalu menerapkan pola hidup sehat dan mengenakan masker ketika keluar rumah.
"Saya minta informasi ini bisa menjadi perhatian kita bersama dan saya minta masyarakat Kota Kediri terus waspada dan hati-hati dan jangan lupa gunakan masker," ujar Mas Abu.
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri dr. Fauzan Adima menambahkan, dengan adanya kasus positif dua orang tersebut, di Kota Kediri telah memasuki fase lokal transmisi penularan virus corona.
"Meskipun awalnya Kasus 6 Kediri Kota ini dari klaster pelatihan haji di Sukolilo, Surabaya, namun penularan ke keluarga terjadi di Kota Kediri," kata Fauzan.
Di Kota Kediri, data per Sabtu (25/4), terdapat 206 orang dalam pemantauan (ODP), 14 pasien dalam pengawasan (PDP), dan ada sembilan orang yang terkonfirmasi positif, dimana tiga orang masih dirawat, dua orang isolasi mandiri, dan empat orang sisanya sudah sembuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020