Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis, menggelar "webinar" atau seminar dalam jaringan (daring) bersama penulis buku "Jurus Sehat Rasulullah", dr Zaidul Akbar, yang bertajuk "Love Your Life" yang memaparkan berbagai tips dalam menghadapi puasa.
Seminar daring ini diikuti ratusan peserta dari seluruh penjuru nusantara, termasuk Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
"Jika ingin sehat sebenarnya harus rajin berpuasa. Jika kita kesulitan berpuasa pada hari-hari biasa, maka bulan Ramadan harus menjadi momentum untuk memperbaiki kesehatan tubuh dengan mengontrol asupan makanan," katak dr Zainul.
Dokter alumnus Universitas Diponegoro itu menyampaikan, sebagian besar penyakit bersumber dari makanan. Untuk itu, ia menyarankan berbagai makanan sehat.
"Makanan sehat itu bukan makanan yang mahal, tapi yang kaya probiotik, seperti tempe," ujarnya.
Menurut Zaidul, mengontrol asupan makanan merupakan syarat penting bagi tubuh yang sehat dan jiwa yang bahagia. Karena, 70 persen produksi hormon serotonin, hormon yang mengasilkan rasa senang, dibuat di pencernaan.
"Jadi, asupan pola makan harus terjaga. Suplai perut dengan makanan terbaik, makanan kaya probiotik, seperti tempe yang dimakan dengan kurma atau madu," katanya.
Mengonsumsi bakteri probiotik, lanjut Zaidul, dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Bakteri probiotik dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen dengan meningkatkan sel-sel kekebalan.
"Ini sangat bermanfaat buat kita saat ini yang sedang menghadapi virus corona. Kekebalan tubuh perlu ditingkatkan guna melawan virus ini," katanya.
Zaidul juga berpesan agar orang Indonesia rajin mengonsumsi minuman berbahan rimpang yang merupakan minuman tradisonal.
"Konsumsi minuman rempah-rempah, seperti jahe, kunyit, kencur, sereh. Itu warisan tradisi negeri ini, sangat bermanfaat untuk tubuh. Ibaratnya di Arab ada kurma yang sangat berkhasiat, kalau orang Indonesia ya kita mengonsumsi rimpang," katanya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, seminar daring digelar untuk menginspirasi sebanyak mungkin orang agar bergaya hidup sehat. Apalagi, Indonesia kini sedang berjuang menghadapi pandemi COVID-19.
"Apa yang disampaikan dr Zaidul bisa kita tiru, yaitu mengonsumsi makanan sehat yang mudah diperoleh dan murah harganya. Termasuk makanan tradisional warisan leluhur. Video seminar daring ini akan kita sosialisasikan lebih luas bagi publik yang belum sempat ikut," paparnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Seminar daring ini diikuti ratusan peserta dari seluruh penjuru nusantara, termasuk Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
"Jika ingin sehat sebenarnya harus rajin berpuasa. Jika kita kesulitan berpuasa pada hari-hari biasa, maka bulan Ramadan harus menjadi momentum untuk memperbaiki kesehatan tubuh dengan mengontrol asupan makanan," katak dr Zainul.
Dokter alumnus Universitas Diponegoro itu menyampaikan, sebagian besar penyakit bersumber dari makanan. Untuk itu, ia menyarankan berbagai makanan sehat.
"Makanan sehat itu bukan makanan yang mahal, tapi yang kaya probiotik, seperti tempe," ujarnya.
Menurut Zaidul, mengontrol asupan makanan merupakan syarat penting bagi tubuh yang sehat dan jiwa yang bahagia. Karena, 70 persen produksi hormon serotonin, hormon yang mengasilkan rasa senang, dibuat di pencernaan.
"Jadi, asupan pola makan harus terjaga. Suplai perut dengan makanan terbaik, makanan kaya probiotik, seperti tempe yang dimakan dengan kurma atau madu," katanya.
Mengonsumsi bakteri probiotik, lanjut Zaidul, dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Bakteri probiotik dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen dengan meningkatkan sel-sel kekebalan.
"Ini sangat bermanfaat buat kita saat ini yang sedang menghadapi virus corona. Kekebalan tubuh perlu ditingkatkan guna melawan virus ini," katanya.
Zaidul juga berpesan agar orang Indonesia rajin mengonsumsi minuman berbahan rimpang yang merupakan minuman tradisonal.
"Konsumsi minuman rempah-rempah, seperti jahe, kunyit, kencur, sereh. Itu warisan tradisi negeri ini, sangat bermanfaat untuk tubuh. Ibaratnya di Arab ada kurma yang sangat berkhasiat, kalau orang Indonesia ya kita mengonsumsi rimpang," katanya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, seminar daring digelar untuk menginspirasi sebanyak mungkin orang agar bergaya hidup sehat. Apalagi, Indonesia kini sedang berjuang menghadapi pandemi COVID-19.
"Apa yang disampaikan dr Zaidul bisa kita tiru, yaitu mengonsumsi makanan sehat yang mudah diperoleh dan murah harganya. Termasuk makanan tradisional warisan leluhur. Video seminar daring ini akan kita sosialisasikan lebih luas bagi publik yang belum sempat ikut," paparnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020