Sebanyak dua pasien terkonfirmasi COVID-19 di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yakni dari Desa Ranuboto, Kecamatan Sedayu, dan Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, dinyatakan sembuh sehingga total kesembuhan di wilayah setempat menjadi empat orang.

Sekretaris Satgas Pencegahan COVID-19 Gresik, drg Saifudin Ghozali kepada wartawan, Rabu, mengatakan tambahan dua pasien sembuh ini merupakan kabar baik bagi Kabupaten Gresik dan diharapkan jumlah pasien sembuh bisa terus bertambah.

Meski demikian, Saifudin yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Gresik itu mengungkapkan kabar terkini soal pasien positif bertambah satu orang, berasal dari Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, yang termasuk dalam Orang Tanpa Gejala (OTG) yang kini sedang dirawat di salah satu RS Gresik.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Reza Pahlevi menyebut dengan adanya tambah satu positif, total pasien terkonfirmasi menjadi 21 pasien, dan untuk PDP 122 orang, serta orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 1.082 pasien.

"Untuk wilayah dengan catatan terbanyak pasien terkonfirmasi adalah Kecamatan Kebomas dengan 5 orang terkonfirmasi, ditambah Manyar dan Benjeng masing-masing empat pasien," katanya.

Reza mengatakan, Kecamatan Kebomas masuk dalam wilayah yang diusulkan secara penuh untuk pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai antisipasi meluasnya penyebaran wabah COVID-19.

Sama halnya untuk Kecamatan Manyar yang berlaku di seluruh desa setempat, sedangkan Benjeng pemberlakukan PSBB hanya di dua desa, Pundutrate dan Metatu.

Sebelumnya, Kabupaten Gresik hanya mengusulkan delapan dari 18 kecamatan di wilayah itu yang akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bersama dua wilayah lainnya, yakni Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.

Usulan tersebut turun, dibanding pengajuan awalnya sebanyak 11 kecamatan setelah pelaksanaan rapat terbatas jajaran Forkopimda wilayah itu.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020