Pemerintah Kota Batu menyiapkan penyaluran bantuan nontunai senilai Rp700 ribu per kepala keluarga, bagi warga Kota Batu, Jawa Timur, yang terdampak pandemi virus Corona atau COVID-19,

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Batu, M Chori, Kamis mengatakan bahwa bantuan nontunai sebesar Rp700 ribu tersebut, telah mempertimbangkan biaya kebutuhan hidup warga Kota Batu, serta kemampuan keuangan daerah.

"Penyaluran menunggu kesiapan data dari desa dan kelurahan," kata Chori, di Kota Batu.

Saat ini, lanjut Chori,  Aparatur Sipil Negara (ASN) dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) telah diterjunkan ke desa dan kelurahan yang ada di Kota Batu, untuk membantu dan memberikan pendampingan, terkait pendataan warga terdampak COVID-19.

Chori menambahkan, semula bantuan tersebut rencananya akan diberikan sebesar Rp500 ribu per kepala keluarga. Namun, berdasarkan hasil rapat koordinasi, nilai bantuan itu dievaluasi setelah mempertimbangkan beberapa faktor.

"Hasil rapat kemarin nilainya dievaluasi dengan mempertimbangkan besaran nilai oleh pemerintah pusat, dan memperhatikan biaya kebutuhan hidup di Kota Batu, serta kemampuan keuangan daerah, maka nilainya dinaikkan," ujar Chori.

Bantuan nontunai dari Pemerintah Kota Batu tersebut diutamakan bagi masyarakat yang merupakan pekerja informal, dan warga yang terdampak COVID-19. Kategori tersebut meliputi buruh tani, pekerja yang dirumahkan, dan pekerja harian.

Selain itu, pedagang kaki lima, sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), tukang ojek, sopir angkot, pengelola kantin sekolah, pramuwisata dan masyarakat kurang mampu yang berada di luar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Sejauh ini, Pemerintah Kota Batu telah menyalurkan insentif untuk tiga bulan, kepada 1.051 lansia sebesar Rp500 per bulan, insentif kepada 134 penyandang cacat Rp500 ribu per bulan, dan insentif kepada 162 veteran masing-masing Rp1 juta per bulan.

"Untuk pembagian beras bagi warga kurang mampu dari Dinas Ketahanan Pangan akan dibagikan pada Selasa (14/4) untuk 2.655 keluarga," ujar Chori.

Dalam upaya penanganan COVID-19 di Kota Batu, pemerintah daerah menyiapkan dana kurang lebih Rp102 miliar, dengan rincian penanganan kesehatan sebesar Rp40,14 miliar, jaring pengaman sosial Rp60 miliar, serta keamanan dan operasional BPBD dan Satgas COVID-19 Rp1,92 miliar.

Berdasarkan data dari Provinsi Jawa Timur, di wilayah Malang Raya tercatat ada 20 kasus positif COVID-19. Di Kota Batu, tercatat ada dua kasus positif COVID-19.

Untuk wilayah Kota Malang, ada delapan orang yang positif COVID-19, dengan empat orang diantaranya telah dinyatakan sembuh.

Sementara di wilayah Kabupaten Malang, sebanyak 10 orang dinyatakan positif COVID-19, empat orang dinyatakan sembuh, satu orang meninggal dunia, dan lainnya masih dalam perawatan.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020