Sejumlah penumpang angkutan umum yang turun di Kediri, Jawa Timur, langsung diobservasi di gedung Politeknik Kediri, yang telah disiapkan oleh Pemkot Kediri.

Beberapa di antaranya adalah Koordinator PSDKU Polinema Kediri Eddy Purwanto dan Kaprodi Teknik Mesin Maskuri yang dibawa oleh Satpol PP Kota Kediri ke kampusnya sendiri, yang merupakan tempat observasi bagi warga luar kota yang turun di Kediri. 

Eddy harus bolak-balik Kediri-Malang setiap beberapa hari sekali, karena urusan pekerjaan. 

"Saya memanfaatkan angkutan umum kereta api, karena ini pekerjaan," katanya di Kediri, Rabu. 

Saat tiba di Stasiun Kediri, tim langsung melakukan pengecekan di Stasiun Kediri di bawah koordinator Kasi Lidik Satpol PP, Yuni Widianto, SE. Selain Satpol PP, juga melibatkan gabungan TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan Dinas Kesehatan.

Hal itu juga instruksi dari Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang meminta warga yang datang ke Kota Kediri akan dikarantina selama 14 hari di ruang observasi yang telah disiapkan tersebut.

"Kalau sehat boleh kembali ke masyarakat kalau ada gejala langsung dikirim ke rumah sakit. Jadi, kami akan ambil tindakan tegas bagi masyarakat Kota Kediri yang datang ke sini. Kami akan cek dulu di sini," kata Wali Kota.  

Penumpang yang turun dari kereta api akan diarahkan ke posko observasi untuk pemeriksaan medis lebih lanjut. Bila Tim Medis Dinkes Kota Kediri menyatakan sehat, maka yang bersangkutan diizinkan melanjutkan perjalanan. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020