Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo, Kota Blitar, Jawa Timur, merawat seorang bayi asal Kota Blitar, dan menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) karena bayi tersebut mengalami demam dan batuk.
"Kasus nomor empat ini masih PDP belum positif COVID-19. Gambaran foto thorak bronchopneumonia, namun karena ada faktor risiko kontak massa yang datang dari daerah terpapar, maka masuk PDP untuk dievaluasi," kata Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar dr Herya Putra di Blitar, Jumat.
Ia mengatakan, bayi berstatus PDP tersebut mengalami demam dan batuk. Tim medis juga terus memantau kesehatan bayi tersebut termasuk melakukan swab juga memastikan apakah bayi itu terinfeksi virus corona atau karena sakit yang lain.
Hingga saat ini tim medis dari RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar masih menunggu hasil resmi swab tersebut. Untuk swab telah dikirimkan ke Surabaya dan belum bisa dipastikan kapan hasilnya.
Ia menambahkan, jika hasil uji lab bayi berstatus PDP itu menyatakan positif, nantinya yang mengumumkan adalah pemerintah pusat. Untuk tim medis di daerah akan berupaya semaksimal mungkin agar pasien bisa tertolong dan sembuh seperti sedia kala.
Terkait dengan perkembangan bayi tersebut, dr Herya mengatakan saat ini sudah lebih baik. Bahkan, bayi itu sudah mulai mau minum susu dan duduk.
"Kasus empat, perempuan bayi asal Kota Blitar kondisinya lebih membaik, sudah bisa duduk dan bisa minum susu. Hari ini sudah diambil swab dan langsung dikirim ke provinsi oleh petugas dinas kesehatan," ujar dia.
Per tanggal 27 Maret 2020, RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, merawat empat orang pasien yang masuk PDP di ruang isolasi. Kasus pertama, seorang pasien perempuan asal Kabupaten Blitar dan kini kondisinya stabil.
Untuk pasien kedua, laki-laki dewasa asal Kota Blitar dan kondisinya stabil. Kasus tiga, laki-laki dewasa asal Kabupaten Blitar dan kondisinya stabil. Untuk kasus empat, bayi perempuan asal Kota Blitar. Namun, karena masih bayi, ditempatkan di ruang isolasi terpisah dengan orang dewasa.
Hasil swab dari empat pasien tersebut sudah dikirimkan ke provinsi dan kini masih menunggu kepastiannya.
Untuk jumlah kunjungan orang dalam pemantauan (ODP) ke RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, sejak 20 Maret hingga 26 Maret 2020 sejumlah 24 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Kasus nomor empat ini masih PDP belum positif COVID-19. Gambaran foto thorak bronchopneumonia, namun karena ada faktor risiko kontak massa yang datang dari daerah terpapar, maka masuk PDP untuk dievaluasi," kata Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar dr Herya Putra di Blitar, Jumat.
Ia mengatakan, bayi berstatus PDP tersebut mengalami demam dan batuk. Tim medis juga terus memantau kesehatan bayi tersebut termasuk melakukan swab juga memastikan apakah bayi itu terinfeksi virus corona atau karena sakit yang lain.
Hingga saat ini tim medis dari RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar masih menunggu hasil resmi swab tersebut. Untuk swab telah dikirimkan ke Surabaya dan belum bisa dipastikan kapan hasilnya.
Ia menambahkan, jika hasil uji lab bayi berstatus PDP itu menyatakan positif, nantinya yang mengumumkan adalah pemerintah pusat. Untuk tim medis di daerah akan berupaya semaksimal mungkin agar pasien bisa tertolong dan sembuh seperti sedia kala.
Terkait dengan perkembangan bayi tersebut, dr Herya mengatakan saat ini sudah lebih baik. Bahkan, bayi itu sudah mulai mau minum susu dan duduk.
"Kasus empat, perempuan bayi asal Kota Blitar kondisinya lebih membaik, sudah bisa duduk dan bisa minum susu. Hari ini sudah diambil swab dan langsung dikirim ke provinsi oleh petugas dinas kesehatan," ujar dia.
Per tanggal 27 Maret 2020, RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, merawat empat orang pasien yang masuk PDP di ruang isolasi. Kasus pertama, seorang pasien perempuan asal Kabupaten Blitar dan kini kondisinya stabil.
Untuk pasien kedua, laki-laki dewasa asal Kota Blitar dan kondisinya stabil. Kasus tiga, laki-laki dewasa asal Kabupaten Blitar dan kondisinya stabil. Untuk kasus empat, bayi perempuan asal Kota Blitar. Namun, karena masih bayi, ditempatkan di ruang isolasi terpisah dengan orang dewasa.
Hasil swab dari empat pasien tersebut sudah dikirimkan ke provinsi dan kini masih menunggu kepastiannya.
Untuk jumlah kunjungan orang dalam pemantauan (ODP) ke RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, sejak 20 Maret hingga 26 Maret 2020 sejumlah 24 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020