Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, merealokasi APBD 2020 untuk pencegahan dan penanganan virus corona (COVID-19) dengan menyiapkan anggaran sekitar Rp21 miliar.
Anggaran sebesar itu akan dipergunakan untuk menambah tempat isolasi, alat tes cepat (rapid test) untuk warga, penambahan alat pelindung diri atau APD bagi tenaga medis, hingga penambahan ventilator dan respirator sebagai alat bantu pernapasan bagi pasien.
"Kita tidak berharap, kita terus bareng-bareng mencegah, tapi ini untuk antisipasi," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas usai menggelar rapat koordinasi bersama seluruh Forkopimda di Banyuwangi, Senin.
Baca juga: Bupati Azwar Anas ajak kades/lurah turut andil cegah penyebaran COVID-19
Pemindahan anggaran pada APBD tersebut, kata Azwar Anas, sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah Daerah, yang diterbitkan pemerintah pusat untuk membantu daerah menangani masalah COVID-19.
Bupati Azwar Anas telah melakukan koordinasi dengan seluruh direktur rumah sakit se-Banyuwangi, baik swasta maupun milik pemerintah, untuk melakukan identifikasi perkiraan berapa peralatan kesehatan yang bakal dibutuhkan.
"Seminggu lalu kami telah bertemu. Kami hitung dengan prediksi dari para dokter dan ahli yang kompeten di bidangnya terkait kemungkinan adanya kasus ini di Banyuwangi. Dari situ, kami tahu apa-apa saja yang harus ditambah," paparnya.
Baca juga: Banyuwangi siapkan terowongan disinfeksi bagi penumpang kapal
Kata Anas, untuk pemebelian alat tes cepat saat ini sedang proses, dan dalam waktu tiga hari ke depan sudah datang.
"Kami fokuskan dan prioritaskan untuk orang dalam pemantauan (ODP) dan orang di sekitarnya. Tentu tidak semua warga dilakukan tes corona. Juga alat-alat lain yang sangat diperlukan tenaga medis sebagai pejuang di garis depan, terima kasih kita untuk para tenaga medis," katanya.
Baca juga: Pemkab Banyuwangi rapat pencegahan COVID-19 secara daring
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono merinci anggaran penanganan COVID-19 tersebut berasal dari empat pos, yakni APBD dari Dinas Kesehatan, RSUD Blambangan, RSUD Genteng, dan belanja tidak terduga (BTT).
"Pemkab Banyuwangi juga telah mencadangkan dana BTT sebesar Rp5 miliar untuk berjaga-jaga bila dibutuhkan. Semua fokus untuk penanganan covid 19," katanya.
Catatan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, per hari ini, Senin 23 Maret 2020, terdapat 54 orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP) nihil.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Anggaran sebesar itu akan dipergunakan untuk menambah tempat isolasi, alat tes cepat (rapid test) untuk warga, penambahan alat pelindung diri atau APD bagi tenaga medis, hingga penambahan ventilator dan respirator sebagai alat bantu pernapasan bagi pasien.
"Kita tidak berharap, kita terus bareng-bareng mencegah, tapi ini untuk antisipasi," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas usai menggelar rapat koordinasi bersama seluruh Forkopimda di Banyuwangi, Senin.
Baca juga: Bupati Azwar Anas ajak kades/lurah turut andil cegah penyebaran COVID-19
Pemindahan anggaran pada APBD tersebut, kata Azwar Anas, sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah Daerah, yang diterbitkan pemerintah pusat untuk membantu daerah menangani masalah COVID-19.
Bupati Azwar Anas telah melakukan koordinasi dengan seluruh direktur rumah sakit se-Banyuwangi, baik swasta maupun milik pemerintah, untuk melakukan identifikasi perkiraan berapa peralatan kesehatan yang bakal dibutuhkan.
"Seminggu lalu kami telah bertemu. Kami hitung dengan prediksi dari para dokter dan ahli yang kompeten di bidangnya terkait kemungkinan adanya kasus ini di Banyuwangi. Dari situ, kami tahu apa-apa saja yang harus ditambah," paparnya.
Baca juga: Banyuwangi siapkan terowongan disinfeksi bagi penumpang kapal
Kata Anas, untuk pemebelian alat tes cepat saat ini sedang proses, dan dalam waktu tiga hari ke depan sudah datang.
"Kami fokuskan dan prioritaskan untuk orang dalam pemantauan (ODP) dan orang di sekitarnya. Tentu tidak semua warga dilakukan tes corona. Juga alat-alat lain yang sangat diperlukan tenaga medis sebagai pejuang di garis depan, terima kasih kita untuk para tenaga medis," katanya.
Baca juga: Pemkab Banyuwangi rapat pencegahan COVID-19 secara daring
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono merinci anggaran penanganan COVID-19 tersebut berasal dari empat pos, yakni APBD dari Dinas Kesehatan, RSUD Blambangan, RSUD Genteng, dan belanja tidak terduga (BTT).
"Pemkab Banyuwangi juga telah mencadangkan dana BTT sebesar Rp5 miliar untuk berjaga-jaga bila dibutuhkan. Semua fokus untuk penanganan covid 19," katanya.
Catatan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, per hari ini, Senin 23 Maret 2020, terdapat 54 orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP) nihil.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020