Kabid Sekolah Menengah (Sekmen) Dispendik Kota Surabaya Sudarminto menyatakan pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ini diterapkan UN Perbaikan (ulangan) bagi siswa SMP/MTs yang belum berhasil memperoleh nilai sesuai standar. 

"Perbedaan UN tahun ini dan tahun sebelumnya adalah adanya UN Perbaikan untuk jenjang SMP/MTs dan Paket B/Wustha. Tahun sebelumnya tidak ada untuk SMP, hanya jenjang SMA/SMK sederajat," kata Sudarminto dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.

Dia menjelaskan, siswa yang berhak mengikuti UN Perbaikan adalah yang nilainya masih di bawah standar kelulusan atau bagi siswa yang belum mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) utama atau UN susulan. 

"Namun tetap memberikan bukti tertulis berkaitan dengan alasan tidak ikut UNBK utama atau susulan yang diketahui satuan pendidikan," kata Sudarminto.

Sementara itu Kepala Dispendik Kota Surabaya Supomo mengatakan, Kota Surabaya sudah menyelenggarakan UNBK setiap tahun. Dengan demikian, UNBK bukan hal baru lagi. 

"Ini UNBK yang terakhir. Tapi yang penting dan menjadi perhatian, mengantarkan anak-anak kita semua menjadi pemenang di tengah persaingan global," katanya.

Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya ini melanjutkan, saat ini persaingan yang dihadapi oleh anak-anak Kota Surabaya bukan lagi dengan satu kota, provinsi, atau negara, melainkan dengan anak-anak lain tingkat internasional. 

"Kita harus membekali mereka sesuai dengan kemampuan untuk memenangkan persaingan," ujarnya.

Sebagai persiapan UNBK, Supomo mengingatkan sekolah untuk mengecek mulai sekarang sarana dan prasarana, serta mempersiapkan anak-anak dengan baik agar dapat mengerjakan ujian dengan lancar.

"Bu Wali sudah menekankan jujur itu baik. Jangan sampai memperoleh nilai baik dengan cara yang tidak jujur," ujarnya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020