Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Jawa Timur tertarik dengan upaya pengembangan ekonomi Pemkab Pamekasan melalui program desa tematik dan siap membantu menyukseskan program itu.

"Japnas Jatim siap membantu Pemkab Pamekasan," kata Wakil Ketua Umum Japnas Jatim Totok Sugiharto kepada ANTARA di Pamekasan, Senin.

Japnas Jatim menurutnya siap membantu mengomunikasikan dan mendatangkan investor ke Pamekasan dengan catatan Pamekasan harus mampu menciptakan destinasi investasi baru yang menarik dan layak jual.

Upaya yang bisa dilakukan pemkab menurutnya dengan mendorong semangat kaum muda, untuk terus berkreasi dan berinovasi di bidang bisnis.

Pemuda Pamekasan, kata dia, harus dirangkul dan diajak berpikir agar bonus demografi yang sudah berjalan saat ini mampu dijadikan penggerak utama dalam melahirkan ide-ide bisnis kreatif lainnya sesuai dengan potensi yang ada di Pamekasan.

"Kalau perlu pola one village one product harus bisa diciptakan, sehingga dengan demikian, basis ekonomi desa terus semakin menguat," katanya.

Mantan Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jatim ini lebih lanjut menjelaskan, yang perlu upaya serius Pemkab Pamekasan ke depan dalam berupaya mensukseskan program spektakuler "desa tematik" itu adalah mampu melahirkan produk unggulan terutama hasil pertanian.

"Hasil pertanian tersebut nanti harus mampu menjadi komoditas yang mampu menembus pasar ritel modern melalui proses packaging yang bagus," kata Totok.

Selain itu, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti AUMM (Aneka Usaha Mekkasen Makmur) bisa menjadi penggerak berbagai usaha di tingkat desa, yakni Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Peran lembaga peneliti, seperti Badan Riset Daerah harus dioptimalkan dalam upaya mengembangkan usaha masyarakat di bidang pertanian.

"Jadi, penelitian yang teliti tentang struktur tanah yang cocok dengan tanaman apa dan yang menghasilkan panen melimpah setiap musimnya perlu, sehingga tidak ada lagi sikap latah ketika musim jagung tanam jagung akibatnya harga komoditi tersebut murah dan tidak mampu bersaing di level regional maupun nasional," katanya.

Selain itu, akses jalan dan sarana prasarana penunjang pertanian di semua lini juga harus memadai sehingga mempermudah para petani memperoleh bibit dan mengolahnya.

"Baru setelah itu produk hasil pertanian yang sudah siap menembus pasar ritel modern di kapitalisasi melalui holding BUMDes, nasional dan market place pasar online agar semua daerah tahu bahwa Pamekasan memiliki banyak produk unggulan yang bagus dan diminati daerah lain baik dalam negeri maupun di luar negeri," ujar Totok.

Ia menjelaskan, Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Jatim siap membantu dan bekerja sama dengan Pemkab Pamekasan dalam upaya memfasilitasi pasarnya melalui media sinergi bisnis yaitu 'bussines matching' yang setiap tahun rutin diselenggarakan.

"Pada 25 Januari 2020 kemarin Japnas Jatim telah melaksanakan itu, dan mampu menghasilkan MoU dengan nilai sebesar Rp152 miliar," kata Totok.

Selain itu, kegiatan kompetisi bisnis kreatif juga sering dilakukan oleh pemkab dengan melibatkan anak muda untuk merangsang motivasi dan kreasi bisnis.

"Termasuk bagaimana pemuda bisa mengawal Perpres Nomor 80 Tahun 2019 di Pamekasan khususnya dan Madura pada umumnya," ujar Totok.

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam sebelumnya dalam acara seminar pemuda menyatakan, pilihan desa tematik itu, karena ia ingin agar pertumbuhan ekonomi dari desa.

"Program ini sebenarnya antitesa dari program one village one product yang pernah digagas salah satu gubernur di China," katanya.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020