Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, berupaya menekan angka kemiskinan di wilayah itu melalui program bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH).

"Ada 54 rumah tidak layak huni di Bangkalan tahun ini yang akan kami bantu perbaiki," kata Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) Pemkab Bangkalan Zainal Arifin di Bangkalan, Senin.

Total dana yang disediakan pemerintah untuk membantu perbaikan 54 rumah warga yang tidak layak huni itu, mencapai lebih dari Rp1 miliar.

Anggaran tersebut, katanya, meningkat dari tahun sebelumnya, yang Rp750 juta.

"Ini sesuai dengan visi misi Bupati Bangkalan Abd Latif Amin Imron yaitu memberikan kesejahteraan dan meningkatkan perekonomian bagi masyarakat," katanya.

Dia menjelaskan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni itu tersebar di tiga kecamatan yang selama ini menjadi kantong kemiskinan di Kabupaten Bangkalan.

Masing-masing 10 rumah di Kecamatan Modung, 10 rumah di Kecamatan Konang, dan 34 rumah di Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan.

"Saat ini kami masih memastikan rumah-rumah yang diusulkan aparat desa mendapat program bantuan RTLH tersebut dengan melakukan survei secara langsung ke lapangan agar tepat sasaran," katanya.

Sesuai dengan ketentuan, kata Zainal, ada empat kriteria rumah yang bisa mendapatkan program rehab RTLH, yakni rumah yang memiliki alas tanah, dinding rumah tersebut bukan dari tembok batu, tidak memiliki atap genteng, dan tidak memiliki akses sanitasi yang memadai.

"Setiap rumah anggarannya 17 sampai 25 juta rupiah, tergantung kondisi rumah. Tapi sebelumnya harus memenuhi empat kriteria itu dulu," katanya.

Ia berharap, program tersebut bisa memberikan manfaat kepada masyarakat untuk bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak, dan pada akhirnya mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Bangkalan.

Kabupaten Bangkalan tercatat sebagai salah satu kabupaten di Jawa Timur dengan jumlah angka kemiskinan masih tinggi.

Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pada 2017 jumlah warga setempat, berdasarkan 970.894 jiwa yang terdiri atas 463.789 laki-laki dan 507.105 perempuan.

Pada 2015, angka kemiskinan Kabupaten Bangkalan 216,23 ribu jiwa, turun pada 2016 menjadi 205,71 ribu jiwa. Pada 2017 mengalami kenaikan kembali menjadi 206,530 jiwa, pada 2018 turun menjadi 191.33 ribu jiwa dengan penurunan 15,2 ribu jiwa atau tujuh persen.

Angka pengangguran di Bangkalan juga tinggi. Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional Tahun 2017 menunjukkan tingkat pengangguran mencapai 4,48 persen. Dari jumlah pengangguran tersebut, 81 persen lebih di antaranya laki-laki dan 18 persen perempuan. Persentase angka pengangguran mengalami penurunan jika dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya yang 5,00 persen.

Bangkalan, berdasarkan data potensi desa masuk daftar 11 kabupaten di Jawa Timur dari 100 kabupaten di Indonesia yang memiliki kasus kekerdilan mencapai 38 persen, lebih tinggi dari angka nasional 28 persen.

"Dan program bantuan RTLH ini merupakan salah satu program, dari beberapa program pemberdayaan masyarakat yang dicanangkan Pemkab Bangkalan dalam menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Zainal Arifin.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020