Aparat kepolisian masih mendata jumlah korban luka akibat kerusuhan suporter jelang laga semifinal Piala Gubernur Jatim antara Persebaya Surabaya lawan Arema FC di Stadion Supriyadi, Kota Blitar, Jawa Timur, Selasa sore.

"Kita masih inventarisir dulu, tapi laporan yang baru masuk ada tujuh kendaraan roda dua atau sepeda motor. Untuk korban luka masih kita inventarisir," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolda Jatim, Surabaya.

Baca juga: Suporter Persebaya dan Arema bentrok di Blitar, sejumlah sepeda motor dibakar (Video)

Polisi belum mengamankan siapa pelaku yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Namun, Truno memastikan pelaku melakukan perbuatan melanggar hukum karena ada kerugian materil dalam peristiwa ini.

"Pelaku siapapun yang mengganggu ketertiban, apalagi sudah ada kerugian materil dari masyarakat dan ini masuk dalam pidana. Sejauh ini belum ada yang diamankan masih pendalaman Polres," ujarnya.

Baca juga: seorang suporter diamankan karena bawa senjata tajam

Perwira dengan tiga melati emas itu mengungkapkan, pihaknya sengaja menggelar pertandingan semifinal Piala Gubernur antara Arema vs Persebaya di tempat netral untuk mengurangi ketegangan antardua suporter. 

"Digelar dalam suatu tempat yang memang netral, artinya tanpa suporter kedua kesebelasan. Ini disepakati dengan penyelenggara dari aspek keseluruhamnya adalah aspek keselamatan, kelancaran pertandingan tersebut," ucapnya.

Baca juga: Taklukkan Arema FC, Persebaya tantang Persija di final Piala Gubernur Jatim

Sedangkan untuk penyebab kerusuhan ini, Truno menyebut masih diselidiki lebuh lanjut. Dugaan sementara, massa sempat kecewa lantaran tak mendapatkan akses. 

Selain itu, dia menyebut ada sejarah panjang yang membuat tensi kedua suporter ini cukup tinggi. 

"Kami mengimbau kepada kedua belah pihak untuk meredam masing-masing pihaknya tak melakukan bentrok, konflik hingga mengganggu masyarakat. Nanti kami dalami, apakah ini bentuk kekecewaan suporter atau apa," katanya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020