Jembatan penghubung antara Desa Gadingkulon dan Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, runtuh diterjang banjir lumpur pada Kamis sore sekitar pukul 16.30 WIB.
Kasubbag Humas Polres Malang Ipda Nining Husumawati di Malang, Kamis, mengatakan, runtuhnya jembatan di atas aliran Sungai Metro tersebut tidak menyebabkan korban jiwa.
"Satu jembatan putus akibat banjir lumpur di Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Korban jiwa nihil," kata Ipda Nining saat dikonfirmasi ANTARA.
Banjir lumpur juga menyebabkan perkebunan jeruk di wilayah Kecamatan Dau terdampak.
Pihaknya bersama pemangku kepentingan terkait lainnya saat ini masih melakukan pendataan. "Perkebunan jeruk yang terdampak, masih dalam pendataan," kata Nining.
Kepolisian Resor Malang menutup akses jalan akibat runtuhnya jembatan tersebut. Para pengguna jalan menuju Dusun Krajan, Desa Gadingkulon dan Dusun Selokerto, Desa Selorejo, dialihkan dari Dusun Krajan menuju Dusun Gadingkulon.
"Arus kendaraan ditutup total, karena jembatan putus. Masyarakat yang melintas dialihkan," kata dia.
Polsek Dau bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang dan relawan telah ke lapangan untuk penanganan awal kejadian tersebut.
Banjir bandang menerjang dua desa di Kabupaten Malang, yakni Desa Tegalweru Desa Petungsewu, Kecamatan Dau pada Jumat (24/1).
Air dari sungai yang melintasi dua desa tersebut meluap ke jalan, dan sempat menyeret beberapa pengendara sepeda motor yang tengah melintas. Tercatat, lima kendaraan bermotor roda dua yang hanyut dan dua orang mengalami luka-luka.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020