Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Timur bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Sumenep membantu guru disabilitas yang ada di Sumenep, Madura, Jatim melalui program Sahabat Guru Indonesia (SGI).
Kepala Program ACT Jawa Timur, Dipo Hadi Waskito, Senin di Surabaya mengatakan, program Sahabat Guru Indonesia (SGI) adalah bentuk kepedulian ACT kepada guru yang masih dalam kondisi memrihatinkan.
"Kami berinisiatif membantu dengan bea guru. Bea guru ini diharapkan dapat membantu meringankan kebutuhan salah satu guru berkebutuhan khusus, Aswari dan meningkatkan semangatnya dalam mencerdaskan anak bangsa," katanya.
Baca juga: ACT bantu guru honorer berpenghasilan rendah
Ia mengatakan, sebagai pelita bangsa, mereka adalah ujung tombak untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan harus peduli dengan kesejahteraan guru Indonesia.
"Program SGI ini diharapkan membantu guru yang merupakan inspirator dan fasilitator perkembangan generasi emas Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya," kata Dipo.
Baca juga: ACT kenalkan program Berisi pada Gubernur Jatim
Ia menjelaskan, Program SGI sejak diluncurkan pada 3 Desember 2019 telah memberikan bantuan untuk sembilan guru di wilayah Jawa Timur.
"Program ini secara khusus memberikan bantuan untuk guru prasejahtera dengan honor minimum," katanya.
Ia menjelaskan, salah satu guru yang mendapatkan bantuan adalah Aswari, seorang guru mengalami keterbatasan disabilitas (tuna daksa) telah mengabdi selama 13 tahun sejak tahun 2006.
"Di Madrasah Ibtidaiyah Raudlatussa'adah, Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Sumenep, beliau menghibahkan diri untuk mendidik generasi penerus bangsa meskipun hanya menerima honor Rp10.000 untuk setiap kedatangannya mengajar," katanya
Menurutnya, pendapatan tersebut tentu saja membuatnya hidup dengan serba keterbatasan mengingat ada istri dan 2 anaknya yang menjadi tanggung jawabnya.
"Melihat kondisi tersebut ACT Jawa Timur bersama Masyarakat Relawan Indonesia Sumenep berinisiatif membantu dengan bea guru," kata Dipo Hadi Waskito.
Sementara itu Aswari, penerima bea guru, mengucapkan rasa syukur dan terima kasih
"Saya Aswari guru ngaji Al Quran di Madrasah Raudhatussa'adah, saya memiliki dua putra dan saya adalah penyandang cacat daksa. Terima kasih atas bantuan program Bea Guru dari ACT , Insya Allah program ini sangat bermanfaat untuk saya. Semoga semakin jaya dan barakah," kata Aswari.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kepala Program ACT Jawa Timur, Dipo Hadi Waskito, Senin di Surabaya mengatakan, program Sahabat Guru Indonesia (SGI) adalah bentuk kepedulian ACT kepada guru yang masih dalam kondisi memrihatinkan.
"Kami berinisiatif membantu dengan bea guru. Bea guru ini diharapkan dapat membantu meringankan kebutuhan salah satu guru berkebutuhan khusus, Aswari dan meningkatkan semangatnya dalam mencerdaskan anak bangsa," katanya.
Baca juga: ACT bantu guru honorer berpenghasilan rendah
Ia mengatakan, sebagai pelita bangsa, mereka adalah ujung tombak untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan harus peduli dengan kesejahteraan guru Indonesia.
"Program SGI ini diharapkan membantu guru yang merupakan inspirator dan fasilitator perkembangan generasi emas Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya," kata Dipo.
Baca juga: ACT kenalkan program Berisi pada Gubernur Jatim
Ia menjelaskan, Program SGI sejak diluncurkan pada 3 Desember 2019 telah memberikan bantuan untuk sembilan guru di wilayah Jawa Timur.
"Program ini secara khusus memberikan bantuan untuk guru prasejahtera dengan honor minimum," katanya.
Ia menjelaskan, salah satu guru yang mendapatkan bantuan adalah Aswari, seorang guru mengalami keterbatasan disabilitas (tuna daksa) telah mengabdi selama 13 tahun sejak tahun 2006.
"Di Madrasah Ibtidaiyah Raudlatussa'adah, Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Sumenep, beliau menghibahkan diri untuk mendidik generasi penerus bangsa meskipun hanya menerima honor Rp10.000 untuk setiap kedatangannya mengajar," katanya
Menurutnya, pendapatan tersebut tentu saja membuatnya hidup dengan serba keterbatasan mengingat ada istri dan 2 anaknya yang menjadi tanggung jawabnya.
"Melihat kondisi tersebut ACT Jawa Timur bersama Masyarakat Relawan Indonesia Sumenep berinisiatif membantu dengan bea guru," kata Dipo Hadi Waskito.
Sementara itu Aswari, penerima bea guru, mengucapkan rasa syukur dan terima kasih
"Saya Aswari guru ngaji Al Quran di Madrasah Raudhatussa'adah, saya memiliki dua putra dan saya adalah penyandang cacat daksa. Terima kasih atas bantuan program Bea Guru dari ACT , Insya Allah program ini sangat bermanfaat untuk saya. Semoga semakin jaya dan barakah," kata Aswari.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019