Beberapa ruang kelas dan ruang guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Langkap 02 di Kabupaten Jember, Jawa Timur mengalami keretakan yang cukup parah di bagian dinding dan lantai bangunan yang berpotensi ambruk.

"Ada tiga ruang kelas dan satu ruang guru yang mengalami keretakan cukup parah, sehingga kami khawatir ruangan yang digunakan anak-anak belajar tersebut ambruk sewaktu-waktu," kata salah seorang guru SDN Langkap 02 Ahmad Haudi di Desa Langkap, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Kamis.

Menurutnya keretakan bangunan sekolah terjadi sejak dua tahun terakhir, namun awalnya dinding dan lantai yang retak tidak terlalu lebar, sehingga tidak terlalu mengkhawatirkan.

"Kini keretakan dinding dan lantai semakin lebar, sehingga sangat mengkhawatirkan untuk keselamatan anak-anak yang sedang belajar di ruang kelas tersebut, apalagi kini sudah memasuki musim hujan," tuturnya.

Ia mengatakan keretakan dinding dan lantai di SDN Langkap 02 diduga karena lokasi sekolah berada di kawasan tanah bergerak, sehingga pondasi bangunan sekolah juga diduga bergeser karena ruang kelas di sekolah setempat pernah ambruk pada pertengahan tahun 2009 dengan kejadian yang serupa.

"Berdasarkan informasi guru-guru yang sudah lama mengajar di sini, SDN Langkap 02 pernah direnovasi sekitar 4 atau 5 tahun lalu. Kami berharap ada perbaikan untuk ruang kelas tempat anak-anak belajar," katanya.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, lanjut dia, aktivitas belajar siswa digelar di depan mushalla yang bangunannya tidak mengalami keretakan karena pada prinsipnya pihak sekolah ingin proses kegiatan belajar dan mengajar (KBM) tetap berjalan.

"Pihak sekolah sudah melaporkan kondisi ruang kelas yang mengalami keretakan kepada Dinas Pendidikan Jember, namun hingga kini belum ada informasi kapan ruang kelas tersebut akan diperbaiki," ujarnya.

Sementara salah seorang siswa kelas 6 SDN Langkap 02, Rizki Ananda Hakiki mengatakan kegiatan KBM dilakukan di depan mushalla karena ruang kelasnya mengalami keretakan yang cukup parah dan nyaris ambruk.

"Saya lebih senang belajar di dalam kelas daripada di depan mushalla karena tidak bisa fokus untuk menerima pelajaran yang disampaikan guru, namun risikonya kalau di dalam kelas khawatir ambruk sewaktu-waktu dan menimpa kami yang belajar di dalam ruangan," katanya.

Ia berharap ada perbaikan ruang kelas di SDN Langkap 02 secepatnya, sehingga bisa belajar di ruangan dan fokus untuk mengikuti pelajaran yang disampaikan bapak/ibu guru dengan tenang.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Jember tercatat total ruang kelas SD yang rusak berat sebanyak 850 ruang kelas yang tersebar di 361 lembaga SD negeri dan swasta, sehingga dianggarkan perbaikan sebanyak 510 ruang kelas di tahun 2019 dan 330 ruang kelas di tahun 2020.

Sedangkan jumlah sekolah yang diperbaiki pada tahun 2019 meliputi enam TK/PAUD, 191 SD, dan 27 SMP, sedangkan pada tahun 2020 meliputi 15 TK/PAUD, 413 SD, dan 41 SMP.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019