Badan Pusat Statistik mencatat kenaikan harga daging ayam ras memicu inflasi pada November 2019 di Kabupaten Jember, Jatim, sebesar 0,28 persen.

Indeks harga konsumen (IHK) di kota tersebut pada Oktober 2019 sebesar 132,19 persen, sementara pada November 2019 tercatat 132,56 persen.

"Komoditas yang memberikan andil terbesar pada inflasi November 2019 dan merupakan komponen barang bergejolak (volatile foods) adalah daging ayam ras, bawang merah, tomat sayur, telur ayam ras, dan mi," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Arif Joko Sutejo dalam jumpa pers di Kantor BPS setempat, Senin.

Dari tujuh kelompok pengeluaran, lima kelompok pengeluaran mengalami inflasi yakni tertinggi kelompok bahan makanan sebesar 0,85 persen, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,52 persen; kelompok sandang sebesar 0,07 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,06 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,04 persen.

Sedangkan dua kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yakni kelompok kesehatan sebesar 0,21 persen; dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,05 persen.

Ia menjelaskan komponen inti (core inflation) mengalami inflasi sebesar 0,04 persen dan komponen bergejolak (volatile foods) mengalami inflasi sebesar 1,01 persen, sedangkan komponen diatur pemerintah (administered) mengalami inflasi sebesar 0,21 persen," tuturnya.

"Laju inflasi tahun kalender Jember mengalami inflasi sebesar 1,49 persen, sedangkan laju inflasi year-on-year bulan November 2019 di Jember mengalami inflasi sebesar 1,98 persen," katanya.
 
Dokumentasi -- Pedagang memilah ayam potong pesanan pelanggan di Pasar Taman, Sepanjang, Jawa Timur, Rabu (28/2). Antara Jatim/Umarul Faruq/zk/18


Arif berharap Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jember dapat menekan laju inflasi pada Desember 2019 karena biasanya harga kebutuhan pokok bergejolak menjelang Natal dan Tahun Baru.

"Kalau melihat angka inflasi pada Januari hingga November 2019, mudah-mudahan inflasi sejak awal tahun (year to date) di Jember tidak sampai 2 digit, namun tentu hal tersebut juga tergantung pada laju inflasi bulan Desember 2019 nanti," ujarnya.

Sementara Kasi Statistik Distribusi BPS Jember Candra Birawa mengatakan menjelang akhir tahun, sejumlah harga kebutuhan bahan pokok mengalami peningkatan dan komoditas bahan makanan mengalami inflasi terbesar bila dibandingkan dengan kelompok komoditas lainnya dengan nilai inflasi sebesar 0,85 persen dan sumbangan inflasi sebesar 0,1994 persen,

"Komoditas ayam ras tercatat mengalami kenaikan rata-rata harga hingga 6 persen di bulan November, sehingga masih memberikan andil terbesar terjadinya inflasi pada November 2019," katanya.

Seiring dengan kenaikan harga komoditas ayam ras, lanjut dia, komoditas telur ayam ras tercatat mengalami peningkatan rata-rata harga hingga mencapai 4,6 persen.

Dari delapan kota IHK di Jawa Timur seluruhnya mengalami mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,41 persen, diikuti Kota Kediri (0,38 persen), Kota Probolinggo (0,31 persen), Kota Surabaya dan Kabupaten Jember mengalami inflasi sebesar 0,28 persen, Kabupaten Banyuwangi (0,22 persen), Kota Madiun ( 0,16 persen), dan inflasi terendah terjadi di Kota Malang sebesar 0,01 persen.

Pada bulan November 2019, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,23 persen dan nasional mengalami inflasi sebesar 0,15 persen.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019