Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana menggelar tes HIV secara gratis bagi masyarakat bertepatan dengan peringatan Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember.

"Kami menyediakan stan khusus bagi warga yang ingin melakukan tes HIV gratis. Tes dilakukan dengan metode rapid test, dengan cara mengambil sampel darah," ujar Kepala Dinkes dan KB Kota Madiun dr Agung Sulistya Wardhani dalam kegiatan peringatan Hari AIDS di Madiun, Minggu.

Selain tes HIV, dalam stan tersebut juga diberikan layanan konsultasi apapun tentang penyakit HIV/AIDS secara gratis. Hingga Minggu siang, jumlah peserta yang ikut tes HIV mencapai lebih dari 20 orang.

Menurut Wardhani, sapaan akrab Agung Sulistya Wardhani, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya Pemkot Madiun untuk mencegah penyebaran dan mengobati penyakit HIV/AIDS di wilayahnya.

Warga diminta tidak perlu takut dan malu untuk menjalani tes tersebut. Terlebih, jika tidak melakukan hal-hal yang menyebabkan tertularnya penyakit HIV/AIDS, di antaranya berganti-ganti pasangan dan menggunakan jarum suntik secara bersamaan dengan orang lain.

"Bagi warga yang memiliki risiko tinggi, jika ternyata ditemukan positif HIV, maka akan segera ditangani oleh Dinkes. Selain itu, yang bersangkutan juga diminta hidup sehat dan teratur agar tidak menularkan HIV-nya ke orang lain," jelas dia.

Data Dinkes dan KB Kota Madiun mencatat, sejak tahun 2004 hingga sekarang ini, jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah setempat mencapai 250 orang.

"Dari jumlah itu, ada yang sudah meninggal, ada pula yang pindah. Karena kami juga mendata penderita HIV/AIDS di Lapas Madiun," katanya.

Wardhani menambahkan, saat ini terjadi pergeseran tren penularan virus HIV di kalangan masyarakat, yakni melalui heteroseksual yang tingkatnya mencapai 60 persen dari kasus.

Sebelumnya, penularan disebabkan karena penggunaan jarum suntik narkoba secara bersamaan dan hubungan seks sesama jenis.

"Jadi, saat ini orang yang tidak masuk golongan risti (risiko tinggi) bisa tertular HIV. Kebanyakan mereka menjadi korban dari pasangannya yang mungkin melakukan tindakan yang dapat menularkan virus HIV/AIDS di luar rumah," terangnya.

Sedangkan dari sisi usia penderita, sebanyak 72 persen pasien HIV/AIDS di Kota Madiun tergolong usia produktif, yakni kisaran 21 hingga 50 tahun.

Sementara itu, Wali Kota Madiun Maidi yang hadir dalam kegiatan tersebut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memerangi HIV/AIDS. Yakni, dengan cara menjauhi hal-hal yang dapat menyebabkan terjangkitnya virus berbahaya tersebut.

"Orang Kota Madiun harus sehat. Jauhi penyakitnya, jangan orangnya," kata Maidi.

Ia juga mengajak warganya untuk meningkatkan simpati kepada penderita HIV/AIDS. Jangan sampai orang-orang yang terkena penyakit itu lantas dikucilkan.

Walikota berharap penyebaran HIV/AIDS di Kota Madiun bisa lebih dikurangi. Sehingga, masyarakat lebih sehat dan produktif. "Sakit itu mahal, sehat itu murah. Maka dari itu, mari sejak sekarang kita hidup sehat," katanya.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019