Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mendorong seluruh aparatur sipil negara (ASN) yang tergabung dalam wadah Korps Pegawai Negeri Sipil (Korpri) di lingkup pemerintahannya untuk lebih inovatif dan saling berkolaborasi demi mencapai kemajuan bersama di tengah era revolusi industri 4.0 dan 5.0.

Hal itu disampaikan Bupati Nur Arifin saat memimpin peringatan HUT ke-40 Korpri bersama ribuan ASN dan pelajar setempat di alun-alun Trenggalek, Jawa Timur, Jumat.

"Saya ingin seluruh ASN dalam wadah Korpri di Trenggalek bisa bekerja sama menjalankan pemerintahan yang kolaboratif dan inovatif dengan memanfaatkan teknologi untuk mendekati pelayanan terhadap masyarakat," katanya.

Arifin mengingatkan bahwa Kabupaten Trenggalek pada dasarnya tidak mempunyai ruang anggaran yang banyak. Apalagi, sejauh ini Trenggalek sebagaimana kabupaten/kota lain juga masih mengandalkan dana transfer daerah, baik melalui DAK reguler maupun penugasan dan yang lain sebagainya. 

"Makanya saya berharap semua yang dari pusat itu digunakan untuk infrastruktur yang basic atau dasar" kata Nur Arifin.
 
Bupati Trenggalek M Nur Arifin (tengah) berfoto bersama puluhan ASN usai upacara peringatan HUT ke-40 Korpri di Trenggalek, Jumat (Foto HO-Humas Pemkab Trenggalek)


Padahal, lanjut dia, Trenggalek masih harus membangun infrastruktur yang bisa menjadi pemicu dan pemacu pertumbuhan ekonomi daerah. Harapannya semua itu harus dianggarkan menggunakan anggaran APBD. 

"Kita bisa melakukan partnership, tawarkan tempat-tempat strategis untuk dikerjasamakan dengan pihak-pihak swasta," katanya.

Dari sisi perencanaan, dokumen dokumen perencanaan, arsitektural juga tidak harus dibayar melalui APBD.  

"Saya dapat perencanaan dari Pantai Mutiara, hutan mangrove dan beberapa spot-spot pariwisata yang dikerjasamakan itu semua gratis dari pihak lain, termasuk dengan pembangunannya karena bisa melibatkan investor maupun pembiayaan dari masyarakat dengan menggunakan sistem crowdfunding," katanya.

Jadi, ke depan untuk segala urusan yang bukan wajib pemerintah, kemudian mempunyai nilai komersil itu bisa dilaksanakan dengan skema partnership atau kolaborasi.

Sedangkan yang lain lain kita bisa bangun melalui APBD, termasuk kita pernah dengan komunitas membuat festival gagasan, namun masih belum bisa ditangkap oleh para pemangku kebijakan di sini.

"Oke sekarang saya masih harus merekognisi untuk OPD agar punya inovasi. Namun ke depan inisiasi itu datang bukan semata-mata dari pemerintah. Jika ada inisiasi dari masyarakat  dan sekitarnya itu bagus kenapa itu tidak kita angkat menjadi program pemerintah dengan menyampaikan bahwasannya itu inisiatif dari masyarakat," katanya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019