Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan keinginannya untuk menjadikan inovasi sebagai urat nadi aparatur pemerintah di daerah yang dipimpinnya.

"Saya ingin menjadi kepala daerah yang mempunyai visi yang sama dengan Bapak Presiden. Beliau berkata inovasi menjadi budaya sekarang kita harus memulai semua daerah harus mempunyai inovasi," ujar Bupati Nur Arifin di Trenggalek, Jawa Timur, Jumat.

Soal bagaimana cara mendorong OPD punya inovasi, Arifin mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan stimulasi melalui penyelenggaraan festival inovasi daerah yang saat ini berlangsung.

Melalui ajang yang diproyeksikan digelar setiap tahun itu, diharapkan semua OPD harus pamerkan inovasinya. Bahkan jajaran samping dari perbankan BUMN dan kepolisian menampilkan inovasinya di sini.

'Jadi, bila kita ingin memberi tahu kepada masyarakat bahwa inovasi pelayanan publik bisa diandalkan dan masyarakat mungkin bisa memberi masukan karena di depan menyediakan dinding harapan agar setelah melihat inovasinya bisa berbagi saran inovasi tersebut kurang seperti apa," katanya.

Bupati Nur Arifin juga ingin membangun Trenggalek seutuhnya, dalam artian bahwa penduduk di Indonesia tidak hanya laki-laki, tetapi juga ada perempuan di sana.

Disabilitas dan berberapa kelompok lain yang dianggap termarginal, kata dia, pemkab setempat harus mempunyai inovasi yang memastikan bahwa pemerintahan di Trenggalek itu inklusif. 

Selain itu, memastikan mereka ikut berpartisipasi dalam perencanan pembangunan dan berkontribusi dalam ekonomi secara penuh dengan membuat rumah yang namanya rumah perempuan.

Guna memastikan hal itu, menurut dia, dibutuhkan yang namanya data, butuh data yang demokratis, atau butuh data yang bisa diakses menjadi sebuah kebijakan. Salah satu contohnya adalah peluncuran inivasi Smart Center.

Arifin berharap semua dinas mau berlomba-lomba membuat inovasi.

Menurut Arifin, dinas-dinas sekarang ini juga harus dilombakan di tingkat kabupaten, kemudian dilombakan di tingkat provinsi (kovablik) dan pusat (sinovik).

"Ke depan akan dirumuskan untuk bisa menambah tunjangan kinerja mereka," ujarnya.

Dengan demikian, kalau nanti ada OPD yang inovasinya bagus dan jadi juara di tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional, mereka berhak untuk mendapatkan insentif.

Festival inovasi yang digagas oleh Bupati Trenggalek ini mendapatkan banyak apresiasi dan dukungan dari berbagai kalangan, seperti Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Bambang Dwi Anggono yang menyatakan bahwa festival ini sebaik suatu ide yang sangat luar biasa untuk memajukan Trenggalek. Hal ini sekaligus menjadi wujud nyata pemerintah Kabupaten Trenggalek untuk bisa menghasilkan kinerja dan pertumbuhan ekonomi lokal.

Direktur Pembangunan Sarana Prasarana Desa Mukhlis menyebutkan festival ini sebagai inovasi yang sangat yang luar biasa.

Ia berharap inovasi ini bisa turun ke desa sehingga kemajuan daerah itu tidak bisa terelakkan.

Apresiasi yang sama juga datang dari DFAT (Department Foreign Affair and Trade) Pemerintah Australia Astrid Kartika yang menyebut hal ini sebagai suatu langkah cerdas dari seorang kepala daerah yang cerdas pula.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi detik.com Alfito Deannova memberikan saran, "Saya mengapresiasi Bupati Trenggalek atas upayanya untuk memberikan ruang kepada publik untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan daerah dan juga kegiatan pemerintahan dan hal-hal seperti ini harus sering dilakukan."

Ada sebanyak 72 inovasi daerah dipamerkan dalam festival ini, yang kesemuanya akan dikurasi oleh tim dan nantinya akan diikutkan dalam Kovablik maupun Sinovik.

Sebanyak  72 inovasi tersebut tidak hanya lahir dari organisasi perangkat daerah (OPD), tetapi juga datang dari BUMD, instansi vertikal, seperti kepolisian maupun mitra pemerintah, misalnya perbankan.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019