Menteri Agama Fachrul Razi mengajak pesantren untuk ikut serta berjuang memerangi masalah radikalisme yang saat ini menjadi perhatian pemerintah.

"Kerja sama dengan pesantren sudah lama, kami bahu membahu apalagi di NU," kata Menteri Agama Fachrul Razi saat berkunjung ke Pondok Pesantren Lirboyo di Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis.

Ia mengatakan, sambutan yang diberikan oleh pengasuh Pesantren Lirboyo Kota Kediri sangat luar biasa. Dirinya sudah berencana datang ke Kediri bahkan hingga dua kali, namun sempat gagal karena ada sidang kabinet.

Namun, Menag sudah bertekad datang ke Kediri, silaturahim dengan sejumlah pengasuh pesantren di Kediri, termasuk di PP Lirboyo Kota Kediri.

Baca juga: Menag beberkan empat unsur radikalisme, apa saja?

Ia juga menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo terkait dengan misi pemerintah yang sama dengan organisasi Islam Nahdlatul Ulama, yakni membangun umat dan membangun bangsa.

Saat ini, yang menjadi fokus pemerintah adalah masalah radikalisme. Dalam upaya memerangi tersebut, sudah ada kesepakatan 11 menteri dan pimpinan lembaga untuk memeranginya.

Untuk memeranginya, pemerintah juga ingin agar para ASN menjadi garda terdepan dalam peningkatan wawasan kebangsaan dan menghadapi radikalisme. ASN merupakan aparat dan diharapkan jangan sampai mereka terpapar radikalisme.

Baca juga: Pemerintah bentuk satgas tangkal radikalisme di kalangan ASN

Sementara itu, salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH Abdullah Kafabihi Mahrus mengatakan bahwa pihaknya senang dengan kunjungan Menteri Agama di pesantren ini. Kunjungan ini tentunya bisa mempererat tali silaturahIm antara pesantren dengan pemerintah.

"Silaturahim Menteri Agama dan Pengasuh PP Lirboyo Kediri yang biasanya memang Menag berkunjung kalau sudah dilantik, perlu komunikasi dengan pondok," Tutur KH Kafabihi.
 
Menteri Agama Fachrul Razi (tengah) didampingi pengasuh pondok pesantren Lirboyo KH Anwar Mansur (kiri) saat berkunjung di pondok pesantren Lirboyo Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (21/11/2019). Kunjungan Menag ke sejumlah pondok pesantren di Jawa Timur tersebut sebagai ajang silaturahmi kepada kyai Nahdlatul Ulama. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/nz


Baca juga: 22 persen mahasiswa Universitas Jember terpapar radikalisme

Ia juga mengatakan, negara saat ini dihadapkan dengan kelompok radikal dan bisa merusak bangsa. Jika dibiarkan, mereka akan membuat kacau.

"Menteri Agama punya visi memberantas radikalisme dan persempit gerakan mereka. Sama dengan NU, pesantren juga tidak bisa menoleransi pada mereka yang menebarkan ajaran dengan cara keras, radikal, ekstrim, yang sebenarnya menyalahi ajaran agama," papar pengasuh yang juga Ketua MUI Kota Kediri ini.

Ia menambahkan, agama tidak mengajarkan radikal, ekstrim, dan teror. Untuk itu, pihaknya juga mendukung penuh yang menjadi visi pemerintah.

Dalam kegiatan itu, Pesantren Lirboyo Kota Kediri juga sempat memberikan dua buku kepada Menteri Agama yakni Fiqih Kebangsaan jilid I dan II. Buku itu merupakan karya tim dari Pesantren Lirboyo Kota Kediri, yang isinya tentang wawasan kebangsaan. Pesantren Lirboyo Kediri juga mendoakan agar Menteri Agama sukses dan lancar menjalankan tugasnya.

Rombongan Menteri Agama disambut oleh Pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri antara lain KH Anwar Mansyur dan KH Abdullah Kafabihi Mahrus. Selain itu, juga terdapat para pengurus pesantren lainnya.

Rombongan berkunjung ke Pesantren Lirboyo Kediri setelah sebelumnya ada kegiatan di Malang. Setelah dari Pesantren Lirboyo Kediri, rombongan melanjutkan perjalanan ke PP Al Falah, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, untuk silaturahim dengan pengasuh pondok.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019