Sekretariat Daerah Pemeritah Kota Pasuruan Bahrul Ulum menyatakan bahwa bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gentong di Kecamatan Gadingrejo yang atapnya ambruk hingga mengakibatkan seorang guru dan siswa tewas, terakhir direnovasi tahun 2012.

"Setelah saya tanyakan kepada Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, bangunan itu direnovasi tahun 2012 dengan menggunakan DAK (Dana Alokasi Khusus) senilai Rp256 juta," kata Bahrul di Kota Pasuruan, Rabu.

Baca juga: Kasus sekolah ambruk, bukti Pemkot Pasuruan tak berpihak pendidikan

Rencananya pada Kamis (7/11), Bahrul Ulum melakukan rapat koordinasi dengan DPRD Kota Pasuruan untuk membicarakan perbaikan kembali empat ruangan kelas SDN Gentong yang ambruk tersebut.

"Kami akan berkoordinasi dengan DPRD, bagaimana mekanisme yang digunakan untuk perbaikan. Apakah menggunakan anggaran tak terduga dengan penunjukan langsung ataukah dengan lelang. Kami tidak ingin menyalahi aturan yang berlaku, kami minta persetujuan dari DPRD dahulu," katanya.

Baca juga: Kasus sekolah ambruk di Pasuruan, polisi temukan dugaan ketidaksesuaian spesifikasi konstruksi

Namun, yang jelas, tambah Bahrul, bangun sekolah yang sebagian atapnya ambruk dan menewaskan dua orang serta belasan siswa lainnya luka-luka itu tidak bisa diperbaiki sebagian, melainkan harus secara menyeluruh.

"Itu temboknya harus dirobohkan secara menyeluruh dan dibangun sebagai bangunan baru dari awal," jelasnya.

Sekretaris Daerah Kota Pasuruan juga telah menginstruksikan instansi terkait untuk melakukan inventarisasi sekolah mana saja di wilayah setempat yang saat ini kondisinya kurang bagus dan membutuhkan renovasi.

Baca juga: DPRD Kota Pasuruan desak pemkot segera perbaiki sekolah ambruk

"Jangan sampai kejadian seperti di SDN Gentong akan kembali terulang pada sekolah-sekolah lainnya di Kota Pasuruan," kata Bahrul.

Sebanyak dua orang meninggal dunia terdiri dari satu siswa dan seorang guru serta belasan siswa lainnya mengalami luka-luka akibat terkena reruntuhan atap bangunan SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, yang ambruk pada Selasa (5/11) pukul 08.30 WIB.

Gedung sekolah yang ambruk berada di bagian depan terdiri dari empat kelas, yakni kelas 2 A dan B, serta kelas 5 A dan B.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019