Sebanyak enam orang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gentong, Pasuruan, Jawa Timur, yang menjadi korban reruntuhan atap sekolah ambruk pada Selasa (5/11) pagi, saat ini masih dirawat secara intensif di RSUD dr R. Soedarsono Kota Pasuruan.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr R. Soedarsono Kota Pasuruan dr Tina Soelistiani saat dikonfirmasi di Pasuruan, Rabu, mengatakan bahwa saat ini masih ada enam anak korban atap sekolah ambruk yang menjalani perawatan intensif.
"Yang dirawat enam anak. Saat ini kondisinya sudah mulai membaik dan sudah ditangani oleh dokter spesialis," katanya.
Baca juga: Dua meninggal dan belasan luka akibat ambruknya atap SDN di Kota Pasuruan (Video)
Tina Soelistiani menjelaskan, dari enam anak korban atap sekolah ambruk yang dirawat di rumah sakit tersebut, terdapat dua anak yang menjalani operasi, yakni AM dan DH.
"AM menderita luka di bagian paha dan DH di jari kaki. Kondisi kedua pasien saat ini stabil, meskipun masih dalam observasi spesialis tulang," kata Tini.
Sedangkan empat anak lainnya sedang dalam perawatan sambil menunggu proses observasi oleh tim dokter yang menangani. "Intinya kondisi anak-anak saat ini sudah mulai membaik," katanya.
Baca juga: Data korban ambruknya atap SDN Gentong Kota Pasuruan
Pada kesempatan terpisah sebelumnya, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Pasuruan mengajak orang tua siswa SDN Gentong Kota Pasuruan untuk mengembalikan psikologi anak setelah ambruknya sebagian atap gedung sekolah.
Wakil Ketua LPA Kota Pasuruan Daniel P mengatakan, saat Ini yang penting adalah bagaimana mengembalikan psikologi anak supaya mereka mau kembali bersekolah.
"Usai kejadian, ada salah satu siswa yang enggan masuk rumah selama satu jam. Itu kan sangat berpengaruh pada kondisi kejiwaan seorang anak," ujarnya.
Baca juga: Siswa sekolah ambruk di Pasuruan diliburkan sepekan
Sebanyak dua orang meninggal dunia terdiri dari satu siswa dan satu guru, serta belasan siswa lainnya mengalami luka-luka akibat terkena reruntuhan ambruknya atap SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (5/11) pukul 08.30 WIB.
Gedung sekolah yang ambruk berada di bagian depan, terdiri dari empat kelas, yakni kelas 2 A dan B, serta kelas 5 A dan B.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr R. Soedarsono Kota Pasuruan dr Tina Soelistiani saat dikonfirmasi di Pasuruan, Rabu, mengatakan bahwa saat ini masih ada enam anak korban atap sekolah ambruk yang menjalani perawatan intensif.
"Yang dirawat enam anak. Saat ini kondisinya sudah mulai membaik dan sudah ditangani oleh dokter spesialis," katanya.
Baca juga: Dua meninggal dan belasan luka akibat ambruknya atap SDN di Kota Pasuruan (Video)
Tina Soelistiani menjelaskan, dari enam anak korban atap sekolah ambruk yang dirawat di rumah sakit tersebut, terdapat dua anak yang menjalani operasi, yakni AM dan DH.
"AM menderita luka di bagian paha dan DH di jari kaki. Kondisi kedua pasien saat ini stabil, meskipun masih dalam observasi spesialis tulang," kata Tini.
Sedangkan empat anak lainnya sedang dalam perawatan sambil menunggu proses observasi oleh tim dokter yang menangani. "Intinya kondisi anak-anak saat ini sudah mulai membaik," katanya.
Baca juga: Data korban ambruknya atap SDN Gentong Kota Pasuruan
Pada kesempatan terpisah sebelumnya, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Pasuruan mengajak orang tua siswa SDN Gentong Kota Pasuruan untuk mengembalikan psikologi anak setelah ambruknya sebagian atap gedung sekolah.
Wakil Ketua LPA Kota Pasuruan Daniel P mengatakan, saat Ini yang penting adalah bagaimana mengembalikan psikologi anak supaya mereka mau kembali bersekolah.
"Usai kejadian, ada salah satu siswa yang enggan masuk rumah selama satu jam. Itu kan sangat berpengaruh pada kondisi kejiwaan seorang anak," ujarnya.
Baca juga: Siswa sekolah ambruk di Pasuruan diliburkan sepekan
Sebanyak dua orang meninggal dunia terdiri dari satu siswa dan satu guru, serta belasan siswa lainnya mengalami luka-luka akibat terkena reruntuhan ambruknya atap SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (5/11) pukul 08.30 WIB.
Gedung sekolah yang ambruk berada di bagian depan, terdiri dari empat kelas, yakni kelas 2 A dan B, serta kelas 5 A dan B.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019