Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Selasa sore, menjenguk para korban yang mengalami luka-luka akibat ambruknya atap bangunan SDN Gentong, Kota Pasuruan, Jawa Timur, yang dirawat di RS dr Soedarsono

Khofifah yang baru saja melakukan kunjungan kerja ke Pulau Sapudi di Kabupaten Sumenep, Madura, langsung meluncur ke Pasuruan begitu mendapat laporan kejadian ambruknya atap SDN Gentong Kota Pasuruan yang mengakibatkan dua orang tewas dan 11 orang lainnya luka-luka.
 
Video Oleh Umarul Faruq

"Yang menjadi perhatian adalah pelayanan psikososial kepada korban. Saya kira itu yang perlu dilakukan," katanya usai menjenguk korban di RS dr Soedarsono, Kota Pasuruan.

Baca juga: Data korban ambruknya atap SDN Gentong Kota Pasuruan

Gubernur Khofifah telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur untuk bergerak cepat, jika memang ada korban yang harus mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya.

"Saya kira kalau masalah medis, sudah ada kepala Dinas Kesehatan Jatim di sini," katanya.

Baca juga: Polda Jatim kirim tim labfor identifikasi ambruknya SDN di Pasuruan

Khofifah juga mengingatkan piahk rumah sakit agar jangan sampai ada korban luka-luka yang dipungut biaya atas peristiwa ambruknya atap SDN Gentong tersebut.

"Jangan sampai (ada) pungutan kepada korban," katanya.

Baca juga: Dua meninggal dan belasan luka akibat ambruknya atap SDN di Kota Pasuruan (Video)

Dalam kunjungan tersebut, Khofifah Indar Parawansa menyambangi enam siswa yang masih menjalani perawatan di RS dr Soedarsono, Kota Pasuruan. Satu per satu korban didatangi dan diajak berbincang dan dihibur oleh Khofifah.

Sebanyak dua orang meninggal dunia, terdiri dari satu siswa dan guru, serta belasan siswa lainnya mengalami luka-luka akibat ambruknya atap bangunan SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa pukul 08.30 WIB.

Gedung sekolah yang ambruk berada di bagian depan terdiri dari empat kelas, yakni kelas 2 A dan B, serta kelas 5 A dan B.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019