Keberadaan Pelabuhan Benoa di Bali nantinya akan membuka potensi pemenuhan logistik kapal yang bersandar, sebab selama ini pemenuhan logistik untuk makan-minum wisatawan dan kru yang volumenya sangat besar diambil dari Malaysia, Filipina, Singapura, atau Australia, kata seorang pejabat PT Pelindo III.

"Kita bisa bayangkan, setiap kapal itu rata-rata mengangkut sekitar 2.000 wisatawan dan 1.500 kru. Selama ini kebutuhan logistik itu mereka cukupi di luar negeri, terutama Singapura. Daging, sayur mayur, buah-buahan, sampai dengan air bersih, disuplai dari Singapura. Padahal, setiap tahunnya berdasarkan catatan kami tahun 2019 saja, ada 79 kapal cruise yang bersandar di Pelabuhan Benoa," kata Direktur Utama PT Pelindo III, Doso Agung di Surabaya, Minggu.

Menurut Doso dalam keterangan persnya, penyediaan logistik untuk kebutuhan kapal dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha dan masyarakat di Bali.

Doso mengatakan potensi itu dapat diambil Bali karena Pelindo III membangun cold storage atau ruang pendingin, yang sebagian dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, selain untuk memenuhi kebutuhan industri perikanan setempat.

Selain itu, industri perikanan dan nelayan di sekitar Pelabuhan Benoa dapat memanfaatkan fasilitas yang ada, sehingga ekspor tuna dapat ditingkatkan lebih maksimal.

"Industri perikanan di Pelabuhan Benoa adalah salah satu yang terbesar di Indonesia, terutama pengolahan tuna. Dengan adanya pengembangan kawasan industri perikanan dan pengolahan ikan di Benoa akan bisa meningkatkan ekonomi setempat. Dan yang fresh bisa langsung dikirimkan melalui Bandara Ngurah Rai, sedangkan yang beku bisa dikirim melalui Pelabuhan Benoa," katanya.



Sementara itu, sebelumnya Gubernur Bali Wayan Koster mengaku gembira dengan pengembangan Pelabuhan Benoa yang akhirnya desain final disepakati bersama dan menampung aspirasi banyak pihak.

Ia berjanji untuk mengawal dan memonitor pelaksanaannya.

"Semua pihak telah bekerja untuk kebaikan bersama. Ini akan memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali," katanya.
 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019