Surabaya (ANTARA) - PT Pelindo III segera merampungkan pengerjaan pendalaman alur Pelabuhan Benoa Bali, dari awalnya minus 9 Meter LWS (low water spring/rata-rata muka air laut) dan akan menjadi minus 12 Meter LWS, sehingga memungkinkan kapal pesiar dengan ukuran panjang lebih dari 350 meter untuk sandar di demaga, yang sebelumnya hanya berlabuh diluar pelabuhan.
"Dengan rampungnya revitalisasi tersebut, tentunya menambah minat kedatangan kapal pesiar karena dari sisi keamanan dan kenyamanan akan terjamin," kata Direktur Teknik Pelindo III Joko Noerhudha dalam keterangan persnya di Surabaya, Senin.
Ia mengatakan, proses pengerjaan awal pendalaman alur dilakukan pada Februari 2018 dan direncanakan selesai pekerjaan pada Juli 2019.
"Kolam di dermaga timur, selatan, dan kolam untuk curah cair dan gas telah menjadi minus 12 meter LWS dari sebelumnya antara minus 8 hingga minus 9 meter LWS. Selain itu, turning basin atau area untuk berputar kapal juga diperlebar sehingga kapal yang memiliki radius putar lebih panjang dapat melakukan manuver dengan aman dari 300 meter sekarang menjadi 420 meter," katanya.
Selain itu, lebar di kolam timur dari awalnya 150 meter sekarang telah menjadi 200 meter, dan untuk kolam barat dari 150 meter menjadi 330 meter.
Ia mengatakan, ke depan juga akan dilakukan peningkatan fasilitas pelabuhan, khususnya terkait dengan gedung terminal penumpang, yang semula berkapasitas 900 orang dan akan diperbesar hingga menampung 3.500 orang dalam bangunan seluas 5.600 meter persegi.
"Untuk pembangunan gedung terminal penumpang kapal pesiar di Benoa akan selesai semester dua 2019, dan hingga kini progress pembangunan fisik bangunan telah mencapai 58 persen," katanya.
Sementara itu Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo III Toto Nugroho Pranatyasto mengatakan, segera rampungnya pengerukan kolam dan pendalaman alur akan meningkatkan jumlah kunjungan kapal pesiar.
Bahkan, kapal pesiar tersebut tidak hanya transit namun akan menjadi "home port cruise" dimana kapal pesiar berangkat dari Benoa kemudian berkeliling di Indonesia Timur dan nanti akan kembali lagi ke Benoa.
"Dengan menjadi home port cruise tentunya akan berdampak positif bagi perekonomian di Bali karena ini memiliki Multiplier effect cukup besar. Saat kapal pesiar bersandar di pelabuhan, maka tentunya bisa menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat disekitarnya, turis akan meningkatkanlength of stay dan pada akhirnya mereka lebih banyak berbelanja. Hotel, restaurant, toko-toko souvenir, kendaraan umum/sewa juga yang akan menuainya," katanya.
Ke depan, kata dia, Pelindo III juga sedang melakukan pengembangan lain di antaranya penataan kembali zona peruntukan kapal wisata, BBM dan Gas, perikanan, serta pembangunan terminal internasional dengan melakukan beautifikasi kawasan pelabuhan dengan sentuhan artistik khas Bali.
Baca juga: Pelindo III Siap Sambut Kedatangan 153 Kapal Pesiar
Adapun jumlah kunjungan penumpang kapal pesiar pada tahun 2018 tercatat 54.802 orang wisatawan mancanegara, naik 5 persen dibanding tahun 2017 sebanyak 52.125 orang. Untuk jumlah kapal pesiar tercatat sebanyak 67 unit kapal pesiar telah mengunjungi Bali melalui pelabuhan benoa selama tahun 2018.
Pelabuhan Benoa menyumbang sekitar 45 persen dari total jumlah kunjungan wisatawan mancanegara penumpang kapal pesiar yang singgah di pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo III sebanyak 125.218 orang di tahun 2018.
"Dalam waktu dekat, akan kami laksanakan tender pemilihan mitra strategis untuk pengembangan pelayanan cruise terminal," katanya.***1***