Pemerintah Kota Surabaya menyatakan bau sampah yang muncul di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) karena berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo selama ini bisa diatasi, sehingga tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.

"Untuk masalah sampah (TPA, red.) Benowo sudah teratasi, apalagi perkara baunya. Ambil contoh saat ada tim main, pasti ada upaya untuk menghilangkan bau dengan menyemprot sampah menggunakan obat, agar tidak bau," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara di Surabaya, Jumat.

Hal ini merespons pernyataan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mengkhawatirkan bau sampah di TPA Benowo yang masuk ke Stadion GBT Surabaya saat perwakilan FIFA melakukan peninjauan ke lokasi salah satu arena Piala Dunia U-20 tahun 2021 di Indonesia.

Selain itu, Febri menambahkan, saat sore dan tidak ada pertandingan sepak bola di Stadion GBT, sehingga wajar jika di sekitar lokasi TPA dan pengolahan sampah Benowo, tercium bau sampahnya.

"Memang jika tidak ada aktivitas sepak bola, kan ada pengolahan sampah menjadi listrik di sana, tapi waktu ada pertandingan, dipastikan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) tidak aktif," katanya.
 
Petugas menutupi sampah dengan geomembrane di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (1/10/2018). TPA Benowo yang dikelola PT Sumber Organik menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) tersebut saat ini menghasilkan 2 megawatt dan direncanakan akan menambah produksi listrik menjadi 11 megawatt pada 2019 mendatang. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc.


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Surabaya Eri Cahyadi pada kesempatan sebelumnya sempat menjelaskan perihal sampah yang ada di TPA Benowo.

"Sebenarnya memang aroma sampah di sana, saat tumpukan sampah ini dibalik untuk mengeluarkan gas metannya. Tapi, saat ada pertandingan, ya dipastikan berhentilah pengolahan sampah di lokasi tersebut," katanya.

Selain itu, kata dia, jika ada aktivitas di Stadion GBT, yang rencananya menjadi salah satu arena Piala Dunia U-20 tahun 2021, sampah yang berada di TPA maupun PLTSa akan ditutup dengan membran.

"Pasti, selain dihentikan, juga ditutup dengan membran agar aroma sampahnya tidak ke mana-mana," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019