Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, Jawa Timur, meluncurkan program "G1R1J" atau "Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik" untuk mencegah mewabahnya penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang biasa terjadi pada musim pancaroba dan musim hujan.

"Peluncuran 'G1R1J' ini sebagai bentuk gerakan terpadu dan upaya antisipasi dengan mengedepankan prinsip pencegahan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan Farid Anwar kepada ANTARA di Pamekasan, Rabu.

Farid menjelaskan, pencanangan dan peluncuran program 'G1R1J' ini digelar dengan melibatkan lintas sektor dari berbagai satuan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Pamekasan.

Para camat, dan kepala puskesmas dari 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan juga dilibatkan untuk menyukses program yang diluncurkan pada 29 Oktober 2019 itu.

Selain itu, Dinkes Pamekasan juga mengukuhkan sebanyak 20 kader sebagai juru pemantau jentik (jumantik) guna mendukung suksesnya program itu.

Menurut Farid, pencanangan program 'G1R1J' itu baru di tingkat kabupaten, dan selanjutnya diharapkan bisa ditindaklanjuti oleh masing-masing kecamatan di Kabupaten Pamekasan.

"Jadi, harapan kami, setelah pencanangan di tingkat kabupaten ini, nantinya bisa dilanjutkan pada pencanangan atau sosialisasi di tingkat kecamatan," kata Farid.

Hal lain yang juga ingin dicapai Dinkes Pamekasan melalui pencanangan 'G1R1J' ini terbentuknya kader "jumantik" di tiap-tiap rumah warga.

"Selain itu masyarakat diharapkan bisa melakukan apa yang menjadi imbauan petugas dalam membasmi jentik nyamuk dengan melakukan PSN 3M plus secara serentak dan terus menerus," kata Farid.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019