Wali Kota Malang Sutiaji mengimbau para orang tua siswa untuk memberikan imunisasi difteri kepada anak-anak mereka, setelah teridentifikasi adanya ratusan siswa di Kota Malang positif sebagai pembawa (carrier) kuman difteri.
Sutiaji memastikan dari ratusan siswa tersebut positif sebagai pembawa kuman difteri, bukan penderita difteri. Oleh karena itu, imunisasi merupakan hal yang penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak supaya terhindar dari kuman difteri.
"Saya mengimbau kepada orang tua, imunisasi itu penting untuk menjaga dan menguatkan imun anak, supaya tidak tertular kuman," kata Sutiaji saat mengunjungi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Malang, Jawa Timur, Jumat.
Baca juga: Ratusan siswa MIN 1 Kota Malang positif pembawa kuman difteri
Ratusan siswa dan puluhan guru yang berada di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Malang dan Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Kota Malang, teridentifikasi positif sebagai pembawa kuman difteri.
Tercatat, di MIN 1 Kota Malang, ada sebanyak 212 siswa dan 15 orang guru yang terindikasi positif sebagai pembawa kuman difteri tersebut. Sementara di SMAN 7 Kota Malang, ada sebanyak 42 siswa dan 20 orang guru yang juga terindikasi.
Baca juga: Kasus difteri Kota Malang, Dinkes sebut imunisasi kunci penanganan "carrier"
Sutiaji menambahkan, pemberian imunisasi difteri untuk anak harus dilakukan sebanyak tujuh kali untuk meningkatkan imunitas.
"Tidak ada yang difteri, tapi carrier," ujar Sutiaji.
Para orang tua murid, diharapkan untuk mengikutsertakan anak-anak mereka pada program imunisasi di sekolah. Di Kota Malang, program yang sudah terencana tersebut akan dilaksanakan pada November 2019, melalui Bulan Imunisasi Sekolah (BIAS).
Baca juga: Dinkes Jatim siapkan langkah cegah difteri Malang meluas
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Kohar Hari Santoso mengatakan bahwa dalam upaya untuk menangani kasus yang terjadi di Kota Malang, pihanya berupaya untuk memberikan pemahaman, dan mendorong keikutsertaan anak-anak dalam imunisasi.
"Kami berupaya memberikan pemahaman, dan menangani kasus yang terjadi, serta menggerakkan untuk imunisasi," kata Kohar.
Pentingnya imunisasi difteri tersebut, lanjut Kohar, untuk daya tahan seseorang sehingga tidak berisiko tertular penyakit difteri. Dengan mendapatkan imunisasi lengkap, maka, masyarakat tidak perlu khawatir karena mereka memiliki daya tahan tubuh yang baik.
"Lebih utama, supaya seseorang punya imunitas yang baik, maka imunisasi harus dilakukan. Dan mereka yang sudah imunisasi lengkap, itu tidak usah khawatir saat ada kasus atau carrier, karena mereka sudah punya daya tahan," kata Kohar.
Akibat adanya ratusan siswa yang positif sebagai pembawa kuman difteri di MIN 1 Malang, pihak sekolah akhirnya memutuskan untuk meliburkan para siswa kurang lebih selama satu minggu. Kegiatan belajar mengajar, akan kembali dilakukan pada Senin (28/10).Wali
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019