Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur mendorong pengembangan bisnis pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan melakukan pendampingan berkelanjutan, sebagai komitmen untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Agrobisnis Adik Dwi Putranto di Surabaya, Senin, mengatakan pendampingan berkelanjutan dilakukan untuk mendukung pengembangan kinerja UMKM karena merupakan penopang utama ekonomi Jatim.
"Sebelumnya, pada pekan lalu kami mengundang seratus UMKM untuk mendapatkan pencerahan dan pendampingan dari Kadin Belanda atau PUM Netherlands Senior Expert tentang bagaimana mengembangkan bisnis," katanya.
Pada acara yang bertajuk "Sharing dan Klinik Bisnis, Pengolahan Produk Makanan dan Minuman Bersama Ahli Pengolahan Produk Agro Belanda" tersebut, kata Adik, dilakukan Kadin Jatim hasil kerja sama dengan lembaga asal Belanda, PUM Netherlands Senior Expert.
"Sebelumnya, Kadin Jatim bersama lembaga serupa juga telah melakukan pendampingan pengembangan bisnis on farm pada petani apel di Batu," katanya.
Adik mengatakan, dari pendampingan yang ada, para UMKM nantinya akan dikelompokkan berdasarkan kota dan sektor yang digeluti, kemudian UMKM harus memiliki visi dan misi ke depan, atau sudah berumur minimal dua tahun dan telah memiliki tenaga kerja.
"Kami hanya akan memberikan pendampingan kepada UMKM yang mau maju dan serius. Pendampingan pertama mungkin akan kami tempatkan di Batu, itu untuk UMKM yang berdomisili di Keresidenan Malang Raya, selanjutnya empat bulan lagi berganti di wilayah lain dan seterusnya," katanya.
Sementara itu, perwakilan dari PUM Netherlands, Senior Experts Bidang Pengolahan Makanan, Henk Afman mengatakan UMKM yang diberi pendampingan mayoritas UMKM skala kecil dengan memiliki pekerja kurang dari 10 orang, namun mereka adalah embrio UMKM potensial yang bisa dikembangkan menjadi besar.
"Asal mereka mau mengubah mindset yang ada dalam otaknya, karena itu kunci keberhasilan adalah mau mengubah pola pikir, mengubah mindset. Intinya, kami disini untuk membantu dalam hal pengetahuan, berbagi pengalaman dan transfer ilmu, bukan memberikan bantuan dalam bentuk dana," katanya.
Afman berharap, dengan pendampingan berkelanjutan melalui ilmu bisnis akan jauh lebih penting untuk bisa berkembang dan menjadi UMKM skala besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Agrobisnis Adik Dwi Putranto di Surabaya, Senin, mengatakan pendampingan berkelanjutan dilakukan untuk mendukung pengembangan kinerja UMKM karena merupakan penopang utama ekonomi Jatim.
"Sebelumnya, pada pekan lalu kami mengundang seratus UMKM untuk mendapatkan pencerahan dan pendampingan dari Kadin Belanda atau PUM Netherlands Senior Expert tentang bagaimana mengembangkan bisnis," katanya.
Pada acara yang bertajuk "Sharing dan Klinik Bisnis, Pengolahan Produk Makanan dan Minuman Bersama Ahli Pengolahan Produk Agro Belanda" tersebut, kata Adik, dilakukan Kadin Jatim hasil kerja sama dengan lembaga asal Belanda, PUM Netherlands Senior Expert.
"Sebelumnya, Kadin Jatim bersama lembaga serupa juga telah melakukan pendampingan pengembangan bisnis on farm pada petani apel di Batu," katanya.
Adik mengatakan, dari pendampingan yang ada, para UMKM nantinya akan dikelompokkan berdasarkan kota dan sektor yang digeluti, kemudian UMKM harus memiliki visi dan misi ke depan, atau sudah berumur minimal dua tahun dan telah memiliki tenaga kerja.
"Kami hanya akan memberikan pendampingan kepada UMKM yang mau maju dan serius. Pendampingan pertama mungkin akan kami tempatkan di Batu, itu untuk UMKM yang berdomisili di Keresidenan Malang Raya, selanjutnya empat bulan lagi berganti di wilayah lain dan seterusnya," katanya.
Sementara itu, perwakilan dari PUM Netherlands, Senior Experts Bidang Pengolahan Makanan, Henk Afman mengatakan UMKM yang diberi pendampingan mayoritas UMKM skala kecil dengan memiliki pekerja kurang dari 10 orang, namun mereka adalah embrio UMKM potensial yang bisa dikembangkan menjadi besar.
"Asal mereka mau mengubah mindset yang ada dalam otaknya, karena itu kunci keberhasilan adalah mau mengubah pola pikir, mengubah mindset. Intinya, kami disini untuk membantu dalam hal pengetahuan, berbagi pengalaman dan transfer ilmu, bukan memberikan bantuan dalam bentuk dana," katanya.
Afman berharap, dengan pendampingan berkelanjutan melalui ilmu bisnis akan jauh lebih penting untuk bisa berkembang dan menjadi UMKM skala besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019