Aksi Cepat Tanggap Jawa Timur bersama Masyarakat Relawan Indonesia mengajak warga Surabaya untuk peduli terhadap peristiwa gempa bumi yang terjadi di Ambon, Maluku.

Kepala Cabang ACT Jawa Timur Wahyu Sulistianto Putro, Minggu, menyampaikan aksi ini adalah respon terhadap adanya bencana yang melanda saudara sebangsa.

"Gempa di Ambon masih dirasakan masyarakat, lebih dari 1.000 kali gempa susulan terjadi akibatnya masyarakat khawatir dan masih tinggal di pengungsian," katanya.

Menurutnya, sampai saat ini dilaporkan 135.879 orang terpaksa mengungsi dari tempat tinggal mereka yang tersebar di beberapa wilayah di Maluku.

"Berkolaborasi dengan beberapa komunitas, ACT bergerak menggalang kepedulian masyarakat untuk membantu saudara sebangsa yang mengalami bencana," katanya.

Ia menjelaskan, ACT serentak melakukan aksi di beberapa daerah sebagai komitmen membantu saudara-saudara yang masih tertahan di tenda-tenda pengungsian akibat gempa yang terjadi di Maluku.

"Kami berharap masyarakat, terutama yang ada di Surabaya bisa memberikan kepedulian mereka terhadap korban gempa tersebut," katanya.

Sementara itu, Tania, salah satu anggota komunitas pantomim SMAN 21 Surabaya turut hadir dalam kegiatan itu.

Atraksi yang dibawakan komunitas itu memberikan daya tarik bagi pengunjung di Taman Bungkul Surabaya dan membuat mereka terlihat antusias untuk memberikan kepedulian bagi korban bencana gempa di Ambon.

"Kami turut senang diajak ACT untuk berkolaborasi bersama sehingga dapat turut serta membantu saudara-saudara kita terdampak gempa di Maluku," katanya.

Kegiatan ini diharapkan dapat mengabarkan kondisi terkini saudara-saudara kita di Maluku, sehingga banyak masyarakat Surabaya yang peduli. ACT Jatim terus mengajak warga Surabaya dan sekitarnya untuk menggalang kepedulian terbaik melalui rekening Aksi Cepat Tanggap BSM #77777 89664 atau BANK Mandiri #127 000 766 9623, selain donasi berupa uang ACT juga menerima donasi berupa natura dan kebutuhan pokok untuk dikirimkan langsung ke wilayah terdampak bencana.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019