SKK Migas, Husky–CNOOC Madura Limited (HCML) mengampanyekan arti penting Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sejak dini, dengan menyasar siswa di SMAN 1 Sumenep, Madura dalam kegiatan berlabel "HCML HSSE Goes to School 2019".
Senior Head of Safety and Environment Husky-Cnooc Madura Limited (HCML), Agus Santoso dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya, Jumat mengatakan, kampanye yang menyasar 250 perwakilan siswa kelas X, XI, dan XII SMAN 1 di Sumenep itu bertujuan menanamkan budaya safety, budaya menjaga lingkungan, serta pentingnya PHBS.
"Dimulai dari generasi millenial yakni merangkul para siswa SMA, kami ingin menanamkan budaya safety, budaya menjaga lingkungan, serta pentingnya PHBS," katanya.
Dalam kampanye itu, siswa tidak sekedar dikenalkan pada prinsip-prinsip dasar "Health, Safety, Security, and Environment (HSSE), namun juga langsung diajak terlibat dalam simulasi penanganan beberapa kejadian.
Kegiatannya, seperti pemadaman untuk kebakaran ringan, serta penanganan pertama pada korban cedera atau kecelakaan, bagi siswa yang tergabung dalam Palang Merah Remaja (PMR).
"Jadi siswa ini kami ajak langsung praktek. Tidak sekedar teori, tetapi mereka bisa langsung terlibat bagaimana penanganan kebakaran ringan, bagaimana pertolongan pertama pada kecelakaan," katanya.
Ia berharap, kegiatan ini bisa bermanfaat bagi siswa, dan ditularkan kepada penduduk lain untuk lebih bersama-sama menanamkan budaya safety, budaya menjaga lingkungan, serta pentingnya PHBS. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Senior Head of Safety and Environment Husky-Cnooc Madura Limited (HCML), Agus Santoso dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya, Jumat mengatakan, kampanye yang menyasar 250 perwakilan siswa kelas X, XI, dan XII SMAN 1 di Sumenep itu bertujuan menanamkan budaya safety, budaya menjaga lingkungan, serta pentingnya PHBS.
"Dimulai dari generasi millenial yakni merangkul para siswa SMA, kami ingin menanamkan budaya safety, budaya menjaga lingkungan, serta pentingnya PHBS," katanya.
Dalam kampanye itu, siswa tidak sekedar dikenalkan pada prinsip-prinsip dasar "Health, Safety, Security, and Environment (HSSE), namun juga langsung diajak terlibat dalam simulasi penanganan beberapa kejadian.
Kegiatannya, seperti pemadaman untuk kebakaran ringan, serta penanganan pertama pada korban cedera atau kecelakaan, bagi siswa yang tergabung dalam Palang Merah Remaja (PMR).
"Jadi siswa ini kami ajak langsung praktek. Tidak sekedar teori, tetapi mereka bisa langsung terlibat bagaimana penanganan kebakaran ringan, bagaimana pertolongan pertama pada kecelakaan," katanya.
Ia berharap, kegiatan ini bisa bermanfaat bagi siswa, dan ditularkan kepada penduduk lain untuk lebih bersama-sama menanamkan budaya safety, budaya menjaga lingkungan, serta pentingnya PHBS. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019