Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya resmi membentuk kepengurusan baru dengan penambahan bidang yang membidik kaum milenial dan olahraga serta kesehatan.
Ketua Kadin Surabaya Ali Affandi, saat pembentukan kepengurusan di Surabaya, Jumat, mengatakan pembentukan bidang baru untuk merespon berbagai tantangan dan prospek ekonomi saat ini.
"Kami merespons berbagai tantangan dan prospek ekonomi saat ini. Beberapa bidang baru perlu kami bentuk untuk memfasilitasi perkembangan sektor usaha di bidang tersebut," kata Andi, sapaan akrab Ali Affandi kepada wartawan.
Andi mencontohkan sejumlah bidang baru yang dibentuk seperti bidang milenial, kesehatan dan olahraga. Tujuannya menangkap kekuatan milenial sebagai penopang struktur demografi dan ekonomi Surabaya.
"Kaum milenial Surabaya semakin besar secara kuantitas, dan secara kualitas mereka tumbuh menjadi kelas menengah baru yang membuat ekonomi Surabaya bergerak cepat. Maka ke depan perlu bidang khusus untuk menggarapnya," kata Andi yang juga mantan Ketua HIPMI Jatim.
Tantangan ke depan pada segmen milenial, kata dia, adalah mendorong lahirnya wirausahawan baru, hal ini mengingat persaingan kerja di Surabaya yang semakin ketat.
Jumlah angkatan kerja di Kota Surabaya saat ini mengalami peningkatan dari 1.495.837 pada tahun 2017 menjadi 2.269.293 pada tahun 2018, dan kenaikan jumlah angkatan kerja ditopang oleh pekerja luar kota.
"Kami berharap Kadin Surabaya bisa ikut menjadi solusi agar milenial Kota Pahlawan bisa masuk ke dunia bisnis. Tentu kami akan bersinergi dengan banyak pihak," katanya.
Bidang baru lainnya adalah bidang MICE dan pariwisata, bidang budaya, pendidikan, dan perempuan, serta bidang industri kreatif dan startup.
"Ini adalah bagian dari dinamika bisnis. Misalnya di Bidang Industri Kreatif dan Startup, kami ada Komite Tetap Co-Working Space yang fokus mendorong geliat co-working space menjadi instrumen tempat berkumpulnya talenta hebat Surabaya,” ujar Andi.
Adapun bidang MICE secara khusus dibentuk untuk mengakselerasi potensi sektor MICE di Surabaya.
"Semakin maju MICE, maka semakin banyak UMKM bisa terlibat, misalnya produsen suvenir, makanan, oleh-oleh, dan sejenisnya,” ujarnya.
Sementara itu, di beberapa bidang dalam kepengurusan Kadin Surabaya diiringi dengan kehadiran Komite Tetap Penelitian dan Pengembangan (R & D).
"Biar bisa akseleratif, ekonomi harus ditopang riset. Maka kami hadirkan Komite Tetap R&D di beberapa bidang agar ke depan lahir inovasi-inovasi baru yang menopang kemajuan ekonomi Surabaya," katanya.
Sedangkan dengan penambahan bidang baru ini total kepengurusan menjadi 23 bidang, dari awalnya enam bidang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Ketua Kadin Surabaya Ali Affandi, saat pembentukan kepengurusan di Surabaya, Jumat, mengatakan pembentukan bidang baru untuk merespon berbagai tantangan dan prospek ekonomi saat ini.
"Kami merespons berbagai tantangan dan prospek ekonomi saat ini. Beberapa bidang baru perlu kami bentuk untuk memfasilitasi perkembangan sektor usaha di bidang tersebut," kata Andi, sapaan akrab Ali Affandi kepada wartawan.
Andi mencontohkan sejumlah bidang baru yang dibentuk seperti bidang milenial, kesehatan dan olahraga. Tujuannya menangkap kekuatan milenial sebagai penopang struktur demografi dan ekonomi Surabaya.
"Kaum milenial Surabaya semakin besar secara kuantitas, dan secara kualitas mereka tumbuh menjadi kelas menengah baru yang membuat ekonomi Surabaya bergerak cepat. Maka ke depan perlu bidang khusus untuk menggarapnya," kata Andi yang juga mantan Ketua HIPMI Jatim.
Tantangan ke depan pada segmen milenial, kata dia, adalah mendorong lahirnya wirausahawan baru, hal ini mengingat persaingan kerja di Surabaya yang semakin ketat.
Jumlah angkatan kerja di Kota Surabaya saat ini mengalami peningkatan dari 1.495.837 pada tahun 2017 menjadi 2.269.293 pada tahun 2018, dan kenaikan jumlah angkatan kerja ditopang oleh pekerja luar kota.
"Kami berharap Kadin Surabaya bisa ikut menjadi solusi agar milenial Kota Pahlawan bisa masuk ke dunia bisnis. Tentu kami akan bersinergi dengan banyak pihak," katanya.
Bidang baru lainnya adalah bidang MICE dan pariwisata, bidang budaya, pendidikan, dan perempuan, serta bidang industri kreatif dan startup.
"Ini adalah bagian dari dinamika bisnis. Misalnya di Bidang Industri Kreatif dan Startup, kami ada Komite Tetap Co-Working Space yang fokus mendorong geliat co-working space menjadi instrumen tempat berkumpulnya talenta hebat Surabaya,” ujar Andi.
Adapun bidang MICE secara khusus dibentuk untuk mengakselerasi potensi sektor MICE di Surabaya.
"Semakin maju MICE, maka semakin banyak UMKM bisa terlibat, misalnya produsen suvenir, makanan, oleh-oleh, dan sejenisnya,” ujarnya.
Sementara itu, di beberapa bidang dalam kepengurusan Kadin Surabaya diiringi dengan kehadiran Komite Tetap Penelitian dan Pengembangan (R & D).
"Biar bisa akseleratif, ekonomi harus ditopang riset. Maka kami hadirkan Komite Tetap R&D di beberapa bidang agar ke depan lahir inovasi-inovasi baru yang menopang kemajuan ekonomi Surabaya," katanya.
Sedangkan dengan penambahan bidang baru ini total kepengurusan menjadi 23 bidang, dari awalnya enam bidang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019