Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kembali meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2019 dengan predikat tanpa catatan atas keberhasilan mengikuti penilaian kinerja penyelanggaraan sistem transportasi publik dan lalu lintas di wilayahnya dengan baik.
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Pemkab Banyuwangi, Dwi Yanto mengatakan pencapaian penghargaan WTN tidak lepas dari kerja keras Pemkab Banyuwangi untuk menata daerahnya secara menyeluruh, utamanya sistem transportasi daerah.
"Atas nama pemkab kami bersyukur apa yang telah kami kerjakan diapresiasi oleh pusat. Ini menjadi motivasi tersendiri bagi Pemkab Banyuwangi untuk terus berinovasi dan mewujudkan sistem transportasi daerah menjadi lebih baik," katanya.
Penyerahan penghargaan WTN diberikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Dwi Yanto, di Jakarta, Minggu (15/9/19).
Dwi menjelaskan, penilaian penghargaan ini didasarkan pada kinerja penyelenggaraan sistem transportasi perkotaan baik pada aspek administrasi, teknis dan operasional maupun aspek kebijakan kepala daerah dalam pembangunan transportasi di daerahnya.
"Ada beberapa program Banyuwangi di bidang transportasi yang diapresiasi pemerintah pusat, di antaranya penyediaan infrastruktur dan keselamatan jalan yang bagus, trotoar bagi pejalan kaki dan difabel, termasuk angkutan umum dan warganya yang tertib lalu lintas. Program angkutan gratis Banyuwangi juga penyumbang poin dalam penilaian," paparnya.
Menurut ia, program angkutan gratis yaitu pemkab menyediakan angkutan khusus bagi pelajar yang bertugas mengantar dan menjemput siswa dari sekolahnya. Selain itu, pemkab juga menyediakan angkutan pariwisata sehingga wisatawan semakin mudah mengakses destinasi wisata di Banyuwangi.
"Itu semua sudah kami mulai sejak tahun 2017. Angkutan wisata gratis ini juga mendapat respon positif dari para wisatawan. Sudah ratusan penumpang yang memanfaatkan angkutan tersebut menuju empat destinasi wisata andalan Banyuwangi," ujar Dwi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyuwangi, Ali Ruchi menambahkan penilaian diberikan atas kategori kota metropolitan, kota besar, kota sedang dan kota kecil. Aspek penataan transportasi yang berkelanjutan dan berbasis kepentingan publik dan ramah lingkungan mendapat pertimbangan besar dalam penilaian.
"Penghargaan WTN diberikan dua tahun sekali berdasarkan hasil penilaian terhadap kinerja penyelenggaraan sistem transportasi perkotaan dengan objek penilaian melalui lima bidang," ujarnya.
Adapun lima bidang yang dinilai itu adalah, bidang lalu lintas (bobot nilai 20 persen), bidang angkutan umum (15 persen), bidang sarana transportasi darat (25 persen), bidang prasarana transportasi darat (15 persen) dan bidang umum (25 persen). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Pemkab Banyuwangi, Dwi Yanto mengatakan pencapaian penghargaan WTN tidak lepas dari kerja keras Pemkab Banyuwangi untuk menata daerahnya secara menyeluruh, utamanya sistem transportasi daerah.
"Atas nama pemkab kami bersyukur apa yang telah kami kerjakan diapresiasi oleh pusat. Ini menjadi motivasi tersendiri bagi Pemkab Banyuwangi untuk terus berinovasi dan mewujudkan sistem transportasi daerah menjadi lebih baik," katanya.
Penyerahan penghargaan WTN diberikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Dwi Yanto, di Jakarta, Minggu (15/9/19).
Dwi menjelaskan, penilaian penghargaan ini didasarkan pada kinerja penyelenggaraan sistem transportasi perkotaan baik pada aspek administrasi, teknis dan operasional maupun aspek kebijakan kepala daerah dalam pembangunan transportasi di daerahnya.
"Ada beberapa program Banyuwangi di bidang transportasi yang diapresiasi pemerintah pusat, di antaranya penyediaan infrastruktur dan keselamatan jalan yang bagus, trotoar bagi pejalan kaki dan difabel, termasuk angkutan umum dan warganya yang tertib lalu lintas. Program angkutan gratis Banyuwangi juga penyumbang poin dalam penilaian," paparnya.
Menurut ia, program angkutan gratis yaitu pemkab menyediakan angkutan khusus bagi pelajar yang bertugas mengantar dan menjemput siswa dari sekolahnya. Selain itu, pemkab juga menyediakan angkutan pariwisata sehingga wisatawan semakin mudah mengakses destinasi wisata di Banyuwangi.
"Itu semua sudah kami mulai sejak tahun 2017. Angkutan wisata gratis ini juga mendapat respon positif dari para wisatawan. Sudah ratusan penumpang yang memanfaatkan angkutan tersebut menuju empat destinasi wisata andalan Banyuwangi," ujar Dwi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyuwangi, Ali Ruchi menambahkan penilaian diberikan atas kategori kota metropolitan, kota besar, kota sedang dan kota kecil. Aspek penataan transportasi yang berkelanjutan dan berbasis kepentingan publik dan ramah lingkungan mendapat pertimbangan besar dalam penilaian.
"Penghargaan WTN diberikan dua tahun sekali berdasarkan hasil penilaian terhadap kinerja penyelenggaraan sistem transportasi perkotaan dengan objek penilaian melalui lima bidang," ujarnya.
Adapun lima bidang yang dinilai itu adalah, bidang lalu lintas (bobot nilai 20 persen), bidang angkutan umum (15 persen), bidang sarana transportasi darat (25 persen), bidang prasarana transportasi darat (15 persen) dan bidang umum (25 persen). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019