Bursa kerja (Career Expo 2019) yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, selama tiga hari (5-7 September 2019) dan salah satu stan paling banyak menerima lamaran yakni PT Industri Kereta Api (Inka).
Banyuwangi Career Expo 2019 yang digelar di Gedung Olah Raga (GOR) Tawangalun Banyuwangi, ini terdapat ribuan lowongan kerja ditawarkan oleh 50 perusahaan yang tergabung dalam bursa kerja itu.
Salah satu stan yang paling banyak menerima pengajuan lamaran pekerjaan PT Industri Kereta Api (Inka) sebanyak 500 pelamar untuk menjadi pekerja di pabrik kereta yang kini tengah dibangun di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Serupa juga terjadi di perusahaan tambang yang berlokasi di Banyuwangi, maupun perhotelan yang beroperasi di Banyuwangi, dan perusahaan tersebut menerima aplikasi lamaran dari ratusan pencari kerja.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap bursa kerja ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pencari kerja, penyedia lapangan kerja, maupun dunia pendidikan di Banyuwangi.
Lapangan kerja yang tersedia pada ajang Banyuwangi Career Expo 2019 ini cukup banyak dan beragam, dengan demikian banyak alternatif bagi pencari kerja untuk mengakses pekerjaan sesuai dengan minat dan keterampilan yang dimiliki.
Ke depan, ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi juga akan ada database lulusan apa saja dan kemampuan apa saja yang dibutuhkan.
"Jadi, bisa kami sambungkan antara pencari dan perusahaan yang membutuhkan lewat database nantinya," kata Bupati Anas.
Bupati Anas juga berharap yang datang ke ajang bursa kerja bukan hanya pelamar kerja dan perusahaan, tetapi juga guru SMK/sederajat maupun pihak perguruan tinggi.
"Guru dan pihak kampus perlu datang kemari. Mereka bisa melihat apa saja keterampilan atau keahlian yang banyak dibutuhkan perusahaan penyedia lapangan kerja. Tren pekerjaan seperti apa yang kini banyak dicari. Sehingga keterampilan siswa atau mahasiswa bisa didorong ke sektor tersebut," ujarnya.
Di sisi lain, Anas mengaku senang sebagian angkatan kerja tidak antusias datang ke arena bursa kerja, dan mereka lebih memilih berwirausaha.
"Selain Career Expo, selama ini pemkab telah menginisiasi beragam pelatihan, baik pelatihan ketrampilan hingga yang berbasis digital. Pemkab Banyuwangi juga memfasilitasi kreativitas pemuda untuk menciptakan kemandirian ekonomi lewat berbagai ajang seperti Agribusiness Startup Competition, Santripreneur Festival, Fashion Festival hingga hackaton pintar dan Banyuwangi Mall," paparnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat menyebutkan pada tahun ini terdapat 70 lulusan SMK yang akan berangkat ke Malaysia.
Mereka bakal bekerja di salah satu perusahaan teknologi asal negeri jiran Malaysia yang juga turut membuka stan di ajang Banyuwangi Career Expo 2019.
"Mereka telah menjalani seleksi sejak beberapa bulan lalu. Mereka bakal berangkat ke Malaysia sekitar sepuluh hari ke depan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Banyuwangi Career Expo 2019 yang digelar di Gedung Olah Raga (GOR) Tawangalun Banyuwangi, ini terdapat ribuan lowongan kerja ditawarkan oleh 50 perusahaan yang tergabung dalam bursa kerja itu.
Salah satu stan yang paling banyak menerima pengajuan lamaran pekerjaan PT Industri Kereta Api (Inka) sebanyak 500 pelamar untuk menjadi pekerja di pabrik kereta yang kini tengah dibangun di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Serupa juga terjadi di perusahaan tambang yang berlokasi di Banyuwangi, maupun perhotelan yang beroperasi di Banyuwangi, dan perusahaan tersebut menerima aplikasi lamaran dari ratusan pencari kerja.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap bursa kerja ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pencari kerja, penyedia lapangan kerja, maupun dunia pendidikan di Banyuwangi.
Lapangan kerja yang tersedia pada ajang Banyuwangi Career Expo 2019 ini cukup banyak dan beragam, dengan demikian banyak alternatif bagi pencari kerja untuk mengakses pekerjaan sesuai dengan minat dan keterampilan yang dimiliki.
Ke depan, ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi juga akan ada database lulusan apa saja dan kemampuan apa saja yang dibutuhkan.
"Jadi, bisa kami sambungkan antara pencari dan perusahaan yang membutuhkan lewat database nantinya," kata Bupati Anas.
Bupati Anas juga berharap yang datang ke ajang bursa kerja bukan hanya pelamar kerja dan perusahaan, tetapi juga guru SMK/sederajat maupun pihak perguruan tinggi.
"Guru dan pihak kampus perlu datang kemari. Mereka bisa melihat apa saja keterampilan atau keahlian yang banyak dibutuhkan perusahaan penyedia lapangan kerja. Tren pekerjaan seperti apa yang kini banyak dicari. Sehingga keterampilan siswa atau mahasiswa bisa didorong ke sektor tersebut," ujarnya.
Di sisi lain, Anas mengaku senang sebagian angkatan kerja tidak antusias datang ke arena bursa kerja, dan mereka lebih memilih berwirausaha.
"Selain Career Expo, selama ini pemkab telah menginisiasi beragam pelatihan, baik pelatihan ketrampilan hingga yang berbasis digital. Pemkab Banyuwangi juga memfasilitasi kreativitas pemuda untuk menciptakan kemandirian ekonomi lewat berbagai ajang seperti Agribusiness Startup Competition, Santripreneur Festival, Fashion Festival hingga hackaton pintar dan Banyuwangi Mall," paparnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat menyebutkan pada tahun ini terdapat 70 lulusan SMK yang akan berangkat ke Malaysia.
Mereka bakal bekerja di salah satu perusahaan teknologi asal negeri jiran Malaysia yang juga turut membuka stan di ajang Banyuwangi Career Expo 2019.
"Mereka telah menjalani seleksi sejak beberapa bulan lalu. Mereka bakal berangkat ke Malaysia sekitar sepuluh hari ke depan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019