Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, membersihkan saluran sungai guna mengantisipasi banjir yang rawan terjadi di wilayah itu saat musim hujan yang diperkirakan akan berlangsung pada akhir November hingga awal Desember mendatang.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan banjir yang terjadi di Kota Madiun disebabkan genangan tidak dapat masuk ke saluran air ataupun drainase karena sungai penuh dengan sampah.
Untuk itu, pihaknya saat ini melakukan persiapan dengan membersihkan sampah dan pngerukan sungai guna mencegah genangan dan banjir.
"Pertama kita lakukan pembersihan sampah di sekitar aliran sungai. Selanjutnya pengerukan endapan di dasar sungai. Harapannya, agar saat musim hujan tiba nanti, sungai mampu menampung air hujan dan tidak sampai meluber ke permukiman warga," ujar Maidi saat meninjau pembersihan sungai di Madiun yang dilakukan bersama semua OPD, Senin.
Menurut dia, terdapat beberapa area sungai dari anak sungai Bengawan Madiun yang menjadi fokus saat musim hujan, di antaranya Kali Sumber Umis, Kali Sono, Saluran Terate Timur Hulu, Kali Terate Timur Hilir, dan Saluran Pancasila.
Ia mengatakan pihaknya juga mengimbau masyarakat Kota Madiun untuk tidak membuang sampah di aliran sungai. Karenanya diminta jajarannya di tingkat kecamatan dan kelurahan untuk melakukan pemantauan.
Dia akan meminta warga terlibat dalam menjaga kebersihan sungai dari sampah dengan membentuk petugas jaga kali atau sungai.
"Jika masih ada genangan akan kami evaluasi. Kalau penyebabnya sampah yang dibuang warga, maka kami minta masyarakat ikut bertanggung jawab," katanya.
Sesuai data, wilayah Kota Madiun yang sering terjadi genangan air dan banjir terdapat di empat kelurahan di Kecamatan Kartoharjo, yakni Kelurahan Tawangrejo, Rejomulyo, Kelun, dan Pilangbango.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan banjir yang terjadi di Kota Madiun disebabkan genangan tidak dapat masuk ke saluran air ataupun drainase karena sungai penuh dengan sampah.
Untuk itu, pihaknya saat ini melakukan persiapan dengan membersihkan sampah dan pngerukan sungai guna mencegah genangan dan banjir.
"Pertama kita lakukan pembersihan sampah di sekitar aliran sungai. Selanjutnya pengerukan endapan di dasar sungai. Harapannya, agar saat musim hujan tiba nanti, sungai mampu menampung air hujan dan tidak sampai meluber ke permukiman warga," ujar Maidi saat meninjau pembersihan sungai di Madiun yang dilakukan bersama semua OPD, Senin.
Menurut dia, terdapat beberapa area sungai dari anak sungai Bengawan Madiun yang menjadi fokus saat musim hujan, di antaranya Kali Sumber Umis, Kali Sono, Saluran Terate Timur Hulu, Kali Terate Timur Hilir, dan Saluran Pancasila.
Ia mengatakan pihaknya juga mengimbau masyarakat Kota Madiun untuk tidak membuang sampah di aliran sungai. Karenanya diminta jajarannya di tingkat kecamatan dan kelurahan untuk melakukan pemantauan.
Dia akan meminta warga terlibat dalam menjaga kebersihan sungai dari sampah dengan membentuk petugas jaga kali atau sungai.
"Jika masih ada genangan akan kami evaluasi. Kalau penyebabnya sampah yang dibuang warga, maka kami minta masyarakat ikut bertanggung jawab," katanya.
Sesuai data, wilayah Kota Madiun yang sering terjadi genangan air dan banjir terdapat di empat kelurahan di Kecamatan Kartoharjo, yakni Kelurahan Tawangrejo, Rejomulyo, Kelun, dan Pilangbango.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019